Home BERITA Lectio Divina 24.1.2025 – Dipanggil dan Datang pada-Nya

Lectio Divina 24.1.2025 – Dipanggil dan Datang pada-Nya

0
Ia menetapkan 12 rasul, by Domenico Ghirlandaio, 1481

Jumat. Peringatan Wajib Santo Fransiskus dari Sales (P)

Penutupan Pekan Doa Sedunia

  • Ibr. 8: 6-13
  • Mzm. 85:8.10.11-12.13-14
  • Mrk. 3:13-19

Lectio

13 Yesus naik ke atas bukit dan memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya, lalu mereka pun datang kepada-Nya. 14 Ia menetapkan dua belas orang, yang disebut-Nya rasul, untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil 15 dan berkuasa mengusir setan.

16 Ia menetapkan dua belas orang: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, 17 Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang diberi-Nya nama Boanerges, artinya anak-anak guruh; 18 selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, 19 dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.

Meditatio-Exegese

Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya

Para Rasul bersedia untuk menerima panggilan dan tugas pengutusan dari Yesus. Yesus memulai memanggil murid-murid-Nya dengan memanggil dua orang, Simon dan Andreas. Kemudian bertambah dua orang, Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus (Mrk. 1:16-20).

Jumlah ini bertambah terus. Santo Lukas juga mengisahkan bahwa Ia memanggil 70 orang murid lain untuk melaksanakan tugas pengutusan-Nya (Luk. 10:1).

Sebelum memanggil sahabat-Nya dan membentuk sebuah komunitas, Yesus naik ke bukit. Ia mengikuti jejak Musa, untuk bertemu dengan Allah dalam doa (Mat. 5:1; Luk. 6:12-16; Kel. 19:3).

Yesus menyelaraskan keputusan-Nya dengan kehendak Bapa-Nya. Lalu Ia mengambil inisiatif untuk memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya untuk menjadi murid-Nya.

Masing-masing menanggapi dengan datang pada-Nya secara suka rela (Mrk. 3:13). Kisah ini identik dengan panggilan Allah pada Musa untuk berjumpa dengan-Nya (Kel. 19:20).

Setelah berdoa, Yesus menetapkan dua belas orang. Mereka disebut-Nya rasul.  

Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu

Yesus secara sadar memisahkan kedua belas rasul dari tujuh puluh orang yang percaya pada-Nya dan diutus mendahului-Nya ke kota-kota yang akan Ia kunjungi (Luk. 10:1). Dalam Perjanjian Lama, Allah yang membentuk hirarki pelayanan berdasarkan dua belas keturunan Yakub/Israel di Gunung Sinai, bersama Musa, dua anak Harun dan 70 orang tua-tua Israel (Kel. 24:1:9-11).

Yesus membentuk hirarki pelayanan Perjanjian Baru yang dimulai dengan 12 orang rasul. Kedua belas orang itu mewartakan Injil dan memiliki anak-anak rohani, karena mereka percaya akan Yesus yang diwartakan para rasul itu. Kelompok lain berasal dari jerih payah perwartaan 72 orang murid Yesus yang lain.

Ungkapan menetapkan dalam Mrk. 3:14.16 merupakan padanan kata kerja Yunani yang digunakan penulis  Injil εποιησεν, epoiēsen, bermakna: menunjuk, menetapkan, menahbiskan. Makna yang paling dekat dengan tradisi Gereja Katolik adalah makna ketiga, menahbiskan.

Kedua belas orang itu ditahbiskan sebagai utusan-Nya. Mereka mengemban tugas pengutusan (Mrk. 3:14-15): “untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan berkuasa mengusir setan.”, ut essent cum illo, et ut mitteret eos praedicare habentes potestatem eiciendi daemonia .

Katekese

Yesus memilih dua belas rasul. Paus Benedictus XVI, 1927 – 31 Desember 2022:

“Saya membaca ulang bagian inti perikop ini: Yesus naik ke atas bukit dan memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya, lalu merekapun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang, yang disebut-Nya rasul, untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan berkuasa mengusir setan.

Ia menetapkan dua belas orang: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang diberi-Nya nama Boanerges, artinya anak-anak guruh; selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.”  (Mrk. 3:13-19; bdk. Mat. 10:1-4; Luk. 6:12-16).

Mengacu pada tradisi pewahyuan, ‘bukit’, dengan prakarsa yang menyingkapkan kesadaran dan niat penuh, Yesus menetapkan kedua belas orang agar mereka menjadi saksi dan  utusan Injil. Mereka dan orang-orang yang dipanggil karena pewartaan mereka, terus melanjutkan karya perutusan hingga kedatangan Kerajaan Allah.

Tiada keraguan atas peristiwa historis panggillan kedua belas orang ini, tidak hanya karena didukung oleh pelbagai macam kesaksian dari jaman kuno, dan juga karena disebut-Nya nama Rasul Yudas, si pengkhianat, memunculkan kesulitan-kesulitan yang menghambat komunitas awal ini.

Angka 12, yang dengan jelas mengacu pada 12 suku Israel, menyingkapkan tindakan simbolik dan profetis akan prakarsa baru pendirian umat yang kudus. Setelah kejatuhan tata hidup umat berlandaskan 12 suku, Israel merindukan pembangunan kembali jemaat yang dididirikan atas 12 suku Isral yang baru, sebagai lambang kedatangan jaman Mesias (kita dapat membacanya dalam kesimpulan Kitab Nabi Yehezkel 37:15-19; 39:23-29; 40-48).

Dengan memilih kedua belas orang itu, dengan mengajak mereka tinggal bersama-Nya dan menjadikan rekan dalam tugas pengutusan yang sama, yakni mewatakan Kerajaan Allah melalui kata dan perbuatan (bdk. Mark. 6:7-13; Mat. 10:5-8; Luk. 9:1-6; 6:13), Yesus hendak bersabda bahwa waktunya telah tiba.

Saat untuk membangun kembali umat Allah, umat yang dibangun atas dasar 12 suku, yang sekarang telah diubah menjadi umat universal, Gereja-Nya.”  (Homili tentang Markus 3:13-16,  15 Maret 2006).

Oratio-Missio

Tuhan, penuhilah hatiku dengan rasa syukur dan kemurahan hati. Ambillah hidupku dan semua yang aku miliki sebagai persembahan kasihku padaMu. Amin.

  • Apa yang perlu aku lakukan untuk ambil bagian membangun jemaatNya?    

 Et vocat ad se, quos voluit ipse, et venerunt ad eum – Marcum 3:13

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version