Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Lectio Divina 26.8.2024 – Celakalah Yang Menutup Kerajaan Surga

Lectio Divina 26.8.2024 – Celakalah Yang Menutup Kerajaan Surga

1
Yesus mengecam kemunafikan orang Farisi, by James Tissot, 1836-1902

Senin. Minggu Biasa XXI, Hari Biasa (H)

  • 2Tes. 1:1-5.11b-12
  • Mzm. 96:1-2a.2b-3.4-5
  • Mat. 23:13-22

Lectio

13 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Surga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.

14 (Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.)

15 Celakalah kamu, hai Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.

16 Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat. 17 Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu?

18 Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat. 19 Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu?

20 Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya. 21 Dan barangsiapa bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi Bait Suci dan juga demi Dia, yang diam di situ. 22 Dan barangsiapa bersumpah demi surga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.

Meditatio-Exegese

Kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Surga

Yesus mengecam para pemimpin agama Yahudi, ahli Taurat dan kaum Farisi. Ia menyebut mereka sebagai orang munafik,  υποκριτα, hupokrita. Ia mengecam cara hidup yang berlawanan antara apa yang dilakukan dengan apa yang dikatakan.

Ia mengecam mereka dengan ungkapan, “Celakalah kamu …”. Ungkapan yang sangat keras ini ditujukan untuk kita, anda dan saya, keluarga,  komunitas, paroki dan masyarakat kita.  Yesus mengajak untuk bercermin, mawas diri.

Ketika Yesus datang dan mengetuk pintu hati, apakah tiap pribadi siap untuk menjawab dan menerima-Nya (Why. 3:20)? Tuhan menawarkan pada masing-masing pribadi pintu terbuka menuju Kerajaan Allah. Namun pintu itu ditutup rapat dan suara panggilannya diabaikan. 

Pintu

Ketika Yakub melarikan diri dari Esau, karena ia merebut hak kesulungannya (Kej. 27:41), ia mencari pengungsian ke padang gurun. Di sana Allah mencarinya. Setelah bertemu, Ia memberi penampakan yang mengubah hidupnya sendiri dan hidup seluruh orang sebangsanya.

Ketika Yakub tidur di bawah terang bintang-bintang Allah menyingkapkan tangga yang besar dan tinggi menjulang dari bumi ke surga. Tangga ini dipenuhi sejumlah besar malaikat yang naik dan turun di hadapan tahta Allah.

Allah membuka pintu surga bagi Yakub. Ia tak hanya menganugerahkan padanya tempat untuk mengungsi dan mendapatkan damai. Tetapi tetapi menawarkan padanya berkat dan tempat tinggal, tempat ia menjalin relasi mesra dengan Allah yang hidup.

Allah berbicara padanya dan membaharui janji yang telah dibuat-Nya untuk Abrahan dan ayahnya, Ishak, dan kini dengan Yakub dan keturunannya. Alah berjanji tidak hanya memberkati dan melindungi Yakub, tetapi membuatnya sebagai berkat bagi seluruh bangsa.

Saat berjaga, Yakub berseru, “Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang surga.” (Kej. 28:17). Allah yang hidup membuka pintu surga bagi Yakub dan menjalin relasi baru dengannya dan seluruh bangsa.

Dia, yang bersemayam di atas tahta-Nya   

Yesus menyingkapkan bahwa Ia datang untuk memenuhi nubuat yang disingkapkan dalam mimpi Yakub, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.” (Yoh. 1: 51).

Yesus menyatakan diri-Nya sebagai pintu (Yoh. 10:8-9) dan jalan (Yoh. 14:6). Pintu dan Jalan itu disediakan bagi tiap pribadi untuk menuju ke surga dan tahta Allah. Yesus  menghendaki setiap orang dapat tinggal di tempat Dia bersemayam di atas tahta-Nya.

Tetapi, Ia mengingatkan para pemipin agama dan pengganti Yakub, karena, ternyata, mereka menutup pintu Kerajaan Allah bukan hanya untuk mereka sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Seruan-Nya, ουαι, ouai, celakalah, mengungkapkan tidak hanya rasa iba,  kesedihan, tetapi juga duka.

Walau pun para pemimpin agama dan pemimpin masyarakat berusaha untuk menutup pintu surga, demi alasan yang terbungkus rapi untuk kepentingan mereka sendiri, Allah tidak pernah berhenti membukanya kembali.

Ia tetap terus membimbing umat mencari wajah-Nya, “Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya…

Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.” (Yes. 55: 6-9).

Saat berjumpa dengan-Nya pada diri kaum kecil yang disingkirkan (Mat. 25:40) dan membantu alam ciptaan memulihkan diri, tiap pribadi diizinkan mengalami perjumpaan dengan Dia.  

Merekalah yang melakukan kehendak-Nya dan menjadi saudara dan saudari-Nya (Mat. 12:50), karena melakukan kehendak “Dia, yang bersemayam di atas tahta-Nya.”, iurat in throno Dei et in eo.

Katekese

Yang dikehendaki Tuhan kita. Santo Yohanes Chrysostomus, 349-407:

“Hal-hal inilah yang disingkapkan-Nya, dengan mengungkapkan semua kegilaan mereka akan kemuliaan, dan segala kegilaan lain yang berlebihan dan menjadi hama bagi jiwa. Karena kegilaan ini menyebabkan  mereka semua melakukan kejahatan, yaitu, bahwa mereka melakukan semua hal hanya untuk dipertontonkan.

Tindakan ini membuat mereka menjauh dari iman, dan menyebabkan mereka mengabaikan apa yang sebenarnya merupakan kebajikan; dan memicu mereka untuk menyibukkan diri dengan kesucian tubuh saja, serta mengabaikan kesucian jiwa.

Sebenarnya, Ia hendak membimbing mereka ke arah kebajikan ilahi dan kesucian jiwa.Maka, Yesus menyebutkan belas kasih, keadilan dan iman. Karena ini adalah hal-hal yang membentuk hidup kita; inilah yang menjadikan jiwa suci, adil, mengasihi sesama manusia dan benar.

Dialah Pribadi yang meminta kita mengampuni dan dan tidak membuat kita menderita karena tidak mengampuni mereka yang berdosa terhadap kita (karena kita akan mendapat ganjaran ganda, baik menjadi pribadi yang baik terhadap sesama dan diri kita sendiri menemukan kebaikan dari Allah yang maha kuasa).

Dan Ia  membuat kita berbela rasa pada yang diperlakukan tidak adil dan dengan rela membantu mereka. Ia juga tidak membiarkan mereka menjadi penipu dan licik.” (Homily On Matthew 73.2)

Oratio-Missio

Tuhan, sabdaMu adalah hidup bagiku. Semoga aku tidak menutup pintu untuk kehadiran KerajaanMu karena aku sombong dan tidak percaya. Bantulah aku mendengarkan sabdaMu dan hidup selaras dengan kehendak-Mu. Amin.                

  • Apa yang perlu aku lakukan supaya tidak dikecam-Nya dengan ungkapan, “Celakalah… .”

Vae autem vobis, scribae et pharisaei hypocritae, quia clauditis regnum caelorum ante homines. – Matthaeum 23: 13

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version