Tahun A-2. Minggu Prapaskah II
Minggu, 8 Maret 2020.
Bacaan: Kej 12:1-4a; 2 Tim 1:8b-10; Mat 17:1-9.
Renungan:
TIMOTIUS dengan indah merumuskan panggilan dan perutusan dengan menulis “Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri.” Dua hal yang dapat digarisbawahi: panggilan itu kemurahan Tuhan dan Allah adalah perencana.
Abraham menerima panggilan itu dan taat pada rencana Allah walaupun Abraham belum menangkap detail tugas panggilan Allah. Sementara para murid, terutama Simon, begitu mendapat kemurahan langsung menjadikan dirinya leader dan inisiator, kurang mendengarkan rencana Allah.
Pertama, kita dipanggil menjadi orang kristen, dipanggil untuk hidup berkeluarga, menjadi imam-religius, menjadi pelayanan gereja atau masyarakat adalah kemurahan Allah; bukan karena kita layak, hebat, luar biasa, lebih unggul dari yang lain. Yang kedua lebih sulit adalah mendengarkan dan taat pada rencana Allah. Keutamaan yang perlu dikembangkan oleh setiap orang yang dipanggil adalah mendengarkan dan hidup seturut panggilanNya dan bukan berjalan menurut versi-inisiatif-rencana kita.
De fakto kita sering jatuh seperti Simon, inisiatif dan mendahului rencana Allah dengan beriman menurut versi kita, menjadi imam-religiua menurut versi kita, menjadi pemimpin dan pelayan menurut versi kita; padahal gereja, tarekat ataupun lembaga itu sudah memberikan jalan dan tahap-tahap yang baik.Bukan berarti harus seragam dan ikut buta, tetapi belajar memahami dan menangkap nilai yang baik yg diharapkan melalui panduan hidup itu.
Kontemplasi:
Gambarkan bagaimana Abraham mendengarkan panggilan Allah dan mengikutiNya walaupun itu tidak jelas detail detailnya.
Refleksi:
Apakah dalam menjalani panggilan, aku mengedepankan sikap mendengarkan, memahami, taat dan setia pada rencanaNya.
Doa:
Ya Bapa, ajar kami untuk mendengarkan, memahami, taat dan setia pada rencanaMu.
Perutusan:
Syukurilah rahmat panggilan dengan sikap mendengarkan, memahami, taat dan setia pada rencana Allah.
(Morist MSF)
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)