Home BERITA Lentera Keluarga – Kesetiaan Nabi

Lentera Keluarga – Kesetiaan Nabi

0

Jumat, 3 Agustus 2018.

Bacaan: Yer  26:1-9; Mzm  69:5.8-10.14; Mat  13:54-58

Renungan:

KESETIAAN Yeremia nampak dalam keberaniannya untuk menyampaikan firman Tuhan di hadapan para imam, para nabi dan seluruh rakyat membuat ia ditangkap dan mau dibunuh. Injil juga menceriterakan bagaimana Yesus juga ditolak orang se kampungnya sendiri. Menjadi seorang nabi dibutuhkan kesetiaan, keberanian, termasuk ketika firman Tuhan itu membuat ia melawan arus umum. Seorang nabi harus siap menanggung resiko, termasuk resiko yang paling buruk. Nabi benar menyatakan firman Tuhan, nabi palsu memanfaatkan -memanipulasi firman Tuhan untuk mencari keuntungan-maksud diri sendiri dan mengenakkan para pendengarkan.

Sebagai orang kristen, kita dipanggil menjadi nabi untuk masyarakat kita. Menjadi nabi diperlukan pengenalan yang tepat akan firman Tuhan, kesaksian hidup iman yang benar dan sikap lepas bebas dari kepentingan pribadi. Mewartakan dan menyatakan kebenaran kadang membawa kita pada situasi tidak nyaman (dirasani, ditolak, tidak dilibatkan dlsb). Tetapi jikalau kita diam dan tidak berani menyatakan kebenaran, maka kuasa dosa itu akan terus berkembang dan menguasai orang. Kita perlu belajar untuk setia dan juga siap menerima setiap resiko dari pewartaan kebenaran firman Tuha bagi masyarkat di sekitar kita.

Kontemplasi

Gambarkan keberanian dan kesetiaan Yeremia dan Tuhan Yesus dalam mewartakan kebenaran Firman Tuhan.

Refleksi

Apakah aku sudah menjadi nabi yang berani menyatakan kebenaran di tengah-tengah masyarakat?

Doa

Ya Bapa, ajar aku untuk setia dan berani menjadi nabi bagi masyarakat di sekitarku.

Perutusan 

Jadilah nabi di tempat anda tinggal

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version