Jumat, 1 Juni 2018. PW. St Yustinus Martir
Bacaan: 1Ptr 4:7-13; Mzm 96:10.11-12.13; Mrk 11:11-26
Renungan:
DALAM situasi yang mecemaskan dan takut akan penganiayaan, Petrus memberikan semangat kepada jemaat “kuasailah dirimu dan jadilah tenang”. Penguasaan diri dan ketenangan menjadi kunci bagi umat beriman untuk tetap berani mengasihi dan membagi kasih karunia Allah.
Berhadapan dengan tantangan dan kesulitan, kitapun mudah mengalami cemas dan takut. Jika kita dikuasai oleh ketakutan dan kecemasan maka dunia kitapun akan gelap, dan kita akan menjadi seperti petinju yang aakan banyak menghabiskan energi untuk menghindar dan memukul angin kosong. Bagaimana kita dapat menguasai situasi dan menghadapi tantangan, ketika kita sendiri tidak mampu menguasai diri kita sendiri dan menjadi tenang? Penguasaan diri dan ketenangan diri akan membawa kita untuk mampu menemukan hikmat dan kunci dari setiap persoalan hidup yang kita alami.
Seorang pemimpin, baik keluarga, komunitas maupun jemaat, dapat dikatakan mampu sebagai seorang pemimpin ketika ia sanggup memimpin dirinya sendiri. Sekecil apapun tantangan dan kesulitan keluarga akan menjadi sulit tertangani dan melebar jika kita tidak mampu menguasai diri dan tenang. Sebaliknya sebesar apapun tantangan dan kesulitan keluarga akan menemukan terang dan jalan keluar jika kita mampu menguasai diri dan tenang.
Kontemplasi
Renungkanlah makna kata-kata Petrus : kuasailah dirimu dan jadilah tenang”.
Refleksi
Dengan cara apa aku dapat melatih diri untuk menguasai diri dan tetap tenang dalam tantangan dan situasi suiit?
Doa
Ya Bapa, semoga hatiku senantiasa tenang karena percaya bahwa Engkau senantiasa ada bersamaku.
Perutusan
Kuasailah dirimu dan jadilah tenang dalam menghadapi aneka tantangan dan persoalan.
Lima menit hening dan tenang mendengarkan lagu :
https://www.youtube.com/watch?v=opAdgWnuz3k
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)