Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Renungan Harian Lentera Keluarga – Mengaku Atau Menyangkal

Lentera Keluarga – Mengaku Atau Menyangkal

0

Sabtu, 21 Oktober 2017.
Bacaan: Rom 4:13.16-18; Mzm 105:6-9.42-43; Luk 12:8-12

Renungan

Dalam perjalanan menuju ke Yerusalem, Tuhan Yesus memberikan gambaran tentangan menjadi pengikutNya, terutama berkaitan dengan penghakiman. Dua sikap yang dapat muncul yaitu mengakui atau menyangkal Yesus. Barangsiapa menyangkal, iapun juga akan disangkal dan barangsiapa mengakui Yesus maka Roh Kudus akan dicurahkan untuk memberikan pembelaan. Keterusterangan dan kesetiaan sebagai pengikut Yesus menjadi salah satu kunci pokok juga dalam keselamatan.

Pengakuan iman menjadi masalah yang tidak mudah ketika dihadapkan pada persoalan yang mengancam hidup kita atau ketika menjadi kristen itu tidak mendapatkan penerimaan. Namun sebenarnya persoalan dan tantangan yang berasal dari luar yang membuat kita drop dan mengingkari Yesus, melainkan karena kita sendiri tidak yakin pada kebenaran iman yang kita yakini. Kita masih beriman di permukaan.

Penting bagi kita di dalam keluarga untuk memupuk kebanggan sebagai pengikut Kristus. Kebanggaan itu harus diwujudkan dengan ketekunan untuk belajar dan belajar. Ketika dalam pelajaran iman, Roh Kudus menyentuh dan menerangi kita, maka kita akan menangkap kebenaran iman kristen dan dalam situasi apapun kita akan tetap mengakui Yesus.

Berhadapan dengan anggota keluarga yang goyah iman, tidak cukup kita hanya mendebat dan menjelaskan mengenai ajaran-ajaran iman. Kita perlu mendoakannya dan mengantarnya untuk masuk dan mengalami perjumpaan dengan Yesus secara pribadi melalui retret atau permenungan terbimbing dari orang-orang yang kompeten.

Keputusan iman untuk menerima atau menolak Yesus tidak ada pada kita tetapi pada pilihan hati mereka. Yang paling mendasar adalah mereka mendengarkan suara Roh Kudus dan tidak boleh mengingkari hati nurani mereka yang terdalam.

Kontemplasi

Gambarkan bagaimana Yesus memberikan pilihan kepada para pendengarNya.

Refleksi

Bagaimana sikapku terhadap anggota keluargaku yg goyah dalam iman?  Apa yang sebaiknya aku lakukan?

Doa 

Ya Bapa, teguhkanlah kami dalam iman dan kuatkanlah saudara saudari kami yang mengalami keraguan iman dan mampu mendengarkan suara Roh Kudus.Amin.

Perutusan

Aku mendoakan dan mendampingi saudara-saudariku yang mengalami keraguan iman.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version