Home BERITA Lentera Keluarga – Mengambil Keputusan

Lentera Keluarga – Mengambil Keputusan

0

Tahun C-1. Kamis Sesudah Rabu Abu. PW S. Perpetua dan Felisitas, Martir
Kamis, 7 Maret 2019.
Bacaan: Ul 30:15-20; Mzm 1:1-2.3.4.6; Luk 9:22-25.

Renungan:

DI PADANG gurun di seberang Sungai Yordan, Musa menghadapkan umat israel pada sebuah pilihan: memilih Tuhan atau tidak. Setiap pilihan itu membawa konsewensi yang disebut berkat (jika keputusan pilihan itu benar) dan kutuk (jika keputusan pilihan itu tidak benar). Berkat dan kutuk bukan pertama-tama soal hadiah dan hukuman yang kita cari, tetapi konsekwensi dari kita mencari Allah atau tidak.   Setiap orang bertanggung atas keputusan dan tindakan yang diambilnya, termasuk resiko yang diambil. Keputusan kita sebagai orang kristen adalah memilih Tuhan dan kehendakNya sebagai yang utama seperti diteladankan oleh Yesus.

Menghadapi persoalan-persoalan dalam perkawinan diperlukan keheningan budi, perasaan dan hati yang terarah pada Allah untuk mengambil keputusan yang benar, terbaik dan konkret. Tidak cukup hanya mengucapkan doa, tetapi berdoa “in tune” dengan Tuhan.

Dalam membangun perkawinan yang terluka, kadang mudah kita jatuh untuk membuat impian dana niat baik sebagaimana dicita-citakan atau diharapkan dengan frase “seharusnya…”; namun yang indah, yang benar dan baik itu harus konkret, artinya dapat dijalankan oleh pasutri/keluarga tahap demi tahap.

Keputusan-keputusan yang kita buat ibagi perkawinan dan keluarga kita ini bisa jadi berkat yang membuat perkawinan/keluarga kita menjadi semakin baik atau sebaliknya yaitu kutuk.

Mari kita bangun perkawinan dan keluarga dengan keberanian mengambil keputusan yang benar, baik dan konkret dengan kejernihan budi, emosi dan hati. Berdoalah bersama senantiasa ketika harus mengambil keputusan-keputusan penting bagi perkawinan dan keluarga.

Kontemplasi

Gambarkan bagaimana Musa berdiri di hadapan bangsanya dan menyerukan sebuah pilihan dan tanggungjawab iman.

Refleksi:

Apakah dalam mengambil keputusan, aku memprioritaskan Tuhan dengan mencari hal yang benar, baik dan konkret? Apakah aku mencarinya dengan kejernihan budi, emosi dan hati?

Doa:

Ya Bapa, hanya kepadaMu kami mengabdi dan taat. Rencana dan kehendakMu adalah pilihan bagi hidupku. Amin.

Perutusan:

Ambillah setiap keputusan yang benar, baik dan konkret itu dengan hati yang lekat kepada Allah

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version