Home BERITA Lentera Keluarga – Mengandalkan Tuhan

Lentera Keluarga – Mengandalkan Tuhan

0

Tahun C-1. Kamis Prapaska II
Kamis, 21 Maret 2019.
Bacaan: Yer 17:5-10; Mzm 1:1-2.3.4.6; Luk 16:19-31.

Renungan: 

TERKUTUKLAH orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!….. Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan” demikian firman Tuhan yang disampaikan oleh Yeremia. Mengandalkan Tuhan dalam bahasa Ibrani disebut sebagai batach yang artiya percaya dan penyerahan total untuk dikontrol dan dikuasai oleh Tuhan. Mengandalkan Tuhan tidak berarti kita diam dan “pasrah total” serta membiarkan Tuhan bekerja sendirian dan kita cukup berdoa saja. Apalagi kita lakukan hal ini ketika kita sudah mentol.

Mengandalkan Tuhan berarti kita harus tekun berobat, hidup dengan cara sehat dan tekun berdoa memohon kesembuhan. Mengandalkan Tuhan berarti kita harus belajar tekun, berlatih, dan tekun berdoa supaya lulus ujian. Mengandalkan Tuhan berarti berbisnis benar, berjuang mencari pekerjaan, tekun, jujur, dedikasi, dan tekun berdoa.Mengandalkan Tuhan berarti kita harus tekun merancang acara dengan detail, dengan kesungguhan, dengan totalitas dan tetap berdoa. Jangan jadikan doa sebagai cara kita untuk tidak berjuang maksimal dalam jalan Tuhan. Libatkan Tuhan sejak dari kita membuat rancangan hidup kita walaupun kita mampu dan yakin pasti bisa; jangan di tengah-tengah atau bahkan dalam final. Dan terutama, janganlah kekayaan, pangkat, jabatan, sukses,  kedudukan, kekuasan membuat hidup kita takabur dan meninggalkan Tuhan; karena semua itu sifatnya hanya sementara saja. Kebahagiaan hidup kita tidak ditentukan oleh semua itu.

Kontemplasi:

Gambarkanlah perumpamaan yang diberikan oleh Yeremia mengenai orang yang mengandalkan Tuhan.

Refleksi:

Apa artinya bagiku mengandalkan Tuhan? Apakah aku melibatkan Tuhan dalam merancangkan hidup yang kubuat?

Doa:

Ya Bapa, rancanganMu menjadi rancanganku; semoga dengan kesungguhan aku mengusahakan yang terbaik bagi hidupku dan keluargaku, dengan tetap mengandalkanMu. Amin.

Perutusan:

Libatkan dan bekerjalah bersama Tuhan sejak dari awal perencanaan hidup, pekerjaan dan pelayanan anda.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version