Jumat, 15 Desember 2017
Bacaan: Yes 48:17-19; Mzm 1:1-6; Mat 11:16-19
Renungan
ORANG yang hidup menurut perintah Tuhan digambarkan oleh pemzamur “Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhail”. Sebaliknya orang fasik digambarkan seperti sekam yang ditiup angin.
Pertobatan dan ketaatan pada Tuhan kadang membawa orang pada kebimbangan pada jaminan hidup duniawi. Orang bimbang meninggalkan pekerjaan dosa karena kehilangan mata pencaharian. Bahkan ada beberapa orang yang sampai berpandangan “kalau dekat dengan Tuhan (rajin doa, baca KS, meninggalkan cara hidup lama), rejeki jadi seret. Tapi kalau jauh dari Tuhan, kok pekerjaan semakin rame (banyak coan)”. Cara pandang seperti ini mempertanyakan kebenaran firman yang mengatakan bahwa “dekat Tuhan, berkat berlimpah”.
Namun juga banyak kenyataan mengatakan bahwa ternyata dengan keberanian bertobat dan dekat dengan Tuhan, rejeki mengalir terus secara berkelimpahan.
Dua pengalaman menghubungkan secara lurus antara hidup benar dan berkat kuranglah tepat. Hidup baik tidak otomatis membuat kita bisa menuntut berkat melimpah kepada Allah. Hidup baik bukan syarat bagi kita untuk memperoleh berkat. Jika demikian kita menjadikan berkat sebagai tujuan pokok, kita masih mengejar mamon dan menjadikan Allah sebagai sarana untuk mengabdi mamon.
Marilah kita hidup menurut firman Tuhan karena itu penting untuk keselamatan kita. Soal berkat, Kita yakin bahwa Tuhan tidak akan pernah membiarkan setiap anakNya hidup dalam kekurangan. Kita jadikan berkat sebagai berkat, bukan sebagai hak yang kita tuntut. Hidup benar kita justru akan menjadi berkat bagi orang lain dimana kitapun berada.
Kontemplasi
Gambarkan bagaimana Mazmur menggambarkan Hidup Benar dihadapan Tuhan menjadi berkat bagi banyak orang.
Refleksi
Bagaimana aku belajar Hidup Benar dihadapan Allah dan menjadikan hidupku sebagai berkat bagi orang lain?
Doa
Ya Bapa semoga aku senantiasa berpegang pada perintahMu dan berjalan di dalam jalanMu serta menjadikan hidupku sebagai berkat setiap orang. Amin.
Perutusan
Hiduplah benar bukan karena hidup benar akan mendapatkan berkat, tetapi karena Allah menginginkan hidup kita benar dan menjadi berkat bagi banyak orang.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)