Home BERITA Lentera Keluarga Minggu 24.12.17 Minggu Adven IV: Melahirkan dan Dilahirkan

Lentera Keluarga Minggu 24.12.17 Minggu Adven IV: Melahirkan dan Dilahirkan

0
Ilustrasi (Ist)

Bacaan: 2Sam 7:1-5.8b-12.14a.16; Mzm 89:2-3.4-5.27.29: Rom 16:25-27; Luk 1:26-38

Renungan

“Ketika seorang wanita melahirkan anak, ia juga dilahirkan sebagai seorang ibu.” demikian kata pepatah.

Demikian juga halnya dengan pengalaman Maria sebagaimana diungkapkan oleh Lukas. Menerima rencana Tuhan membawa Maria untuk mengambil keputusan untuk menerima hidup baru. Ia meletakkan segala rencana kehendaknya pribadi dan menyesuaian dengan rencana Allah.

“Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut perkataanMu”.

Dalam Fiat (baca: Jadilah padaku menurut perkataanmu) ini Maria ini setidaknya ada tiga hal yang dapat kita dalami.

  • Pertama, sama seperti orang-orang suci dalam KS yang mengatakan “Aku ini”, Maria mengambil tanggungjawab iman. “Aku ini” artinya menyanggupkan diri.
  • Kedua, Maria menempatkan dirinya dihadapan Tuhan sebagai ‘Hamba Tuhan” atau milik Allah. Sebagai orang beriman, Maria tidak memiliki dirinya sendiri. Ia adalah milik Allah.
  • Dan ketiga, Maria menunjukkan komitmen ketaatannya “terjadilah padaku menurut perkataanMu”. Maria meng “eksekusi” perintah Allah, apa pun perintah itu, entah diluar kemauannya ataupun kemampuannya sendiri.

Menerima kehadiran Tuhan di penghujung Masa Adven ini membawa kita untuk meneladan Maria dalam fiat-nya.  Sekali lagi, bahwa rencana dan rancangan Tuhan itu kadang membuat kita harus mengambil sikap iman.

Ada kalanya di tengah kesibukan kita, Tuhan meminta kita untuk melayani. Ada kalanya di tengah kesulitan hidup kita, Tuhan meminta kita juga untuk memperhatikan keluarga besar kita yang mengalami kesulitan.

Ada kalanya di tengah tuntutan pekerjaan kita, Tuhan meminta kita untuk mendukung rekan kita yang kesulitan di dalam pekerjaannya. Mudah bagi kita untuk lari dari tanggungjawab dan cuci tangan akan rencana Tuhan itu.

Kita perlu belajar dari Maria:

  • Kita perlu mengambil tanggungjawab iman dan tidak lari dari rencana Tuhan itu.
  • Kita diingatkan bahwa kita ini adalah “hamba Tuhan” yang menjadi milik Tuhan. Kita bukan milik kita sendiri dan bahkan menjadi pengatur Tuhan.
  • Kita menyatakan bahwa apapun kata Tuhan, kita belajar taat untuk mewujudkannya, termasuk ketika kehendak itu di luar cara berpikir, kemauan dan kemampuan kita. Ini adalah sikap iman yang harus kita tumbuhkan menjelang natal.

Tuhan mau datang dan lahir di dalam hidup kita, tetapi kedatangan dan kelahiran-Nya, juga mengundang kita untuk lahir baru di dalam iman.

Kontemplasi

Gambarkan arti Fiat yang dikatakan Maria setelah mendengarkan rencana Allah melalui malaikat.

Refleksi

Bagaimana sikap imanku berhadapan dengan rencana dan kehendak Allah? Apakah aku mengembangkan tiga sikap iman Maria dalam hidupku?

Doa

Ya Bapa, semoga Fiat Maria juga menjadi fiat kami dan seluruh anggota keluarga kami dalam menyongsong kehadiran dan kelahiran Yesus di tengah-tengah kami.Amin.

Perutusan

Kembangkanlah ketiga sikap iman Maria yang terangkum dalam Fiat nya dalam hidup iman anda  (Morist MSF)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version