Tahun A-2. Minggu Prapaskah IV
Senin, 23 Maret 2020.
Bacaan: Yes 65:17-21; Mzm 30:2.4.5-6.11-12a.13b; Yoh 4:43-54.
Renungan:
KISAH penyembuhan anak hamba pegawai istana itu adalah tanda kedua yang dibuat Tuhan Yesus. Tuhan Yesus menolak untuk hadir dan Ia hanya menyampaikan sebuah frase “Pergilah, anakmu hidup!” Tentunya lebih mantab jika Yesus mau menyempatkan untuk hadir dan melakukan sesuatu. Namun pegawai istana itu percaya akan perkataan Tuhan dan pergi. Dan terjadilah sebagaimana ia percaya. Kesembuhan itu membuat “ia percaya beserta seluruh keluarganya.”.
Dengan iman kita memohon kehadiran Tuhan di tengah keluarga kita. Walaupun kita tidak bisa datang ke gereja, kita masih bisa mendengarkan sabda Tuhan bersama keluarga. Kita komuni hati. Kita juga tidak dapat mengaku dosa langsung di hadapan imam; tetapi rahmat pengampunan itu ada ketika dengan rendah hati kita menyesali dosa-dosa kita. Kita mencari yang terbaik dan mungkin dapat kita lakukan dengan iman.
Kita juga berdoa bagi saudara-saudara kita yang terjangkit covid-19. Walaupun kita tidak dapat datanng untuk menjenguknya, tetapi kita masih bisa berdoa untuk mereka. Semoga mereka disembuhkan oleh Tuhan, ketika kita datang berseru kepadanya dengan penuh iman.
Kontemplasi:
Gambarkan bagaimana pegawai istana ini teguh dalam iman.
Refleksi:
Apakah aku memanfaatkan waktu bersama keluarga ini sebagai kesempatan untuk bertumbuh dalam iman?
Doa:
Ya Bapa, malalui Yesus PuteraMu, bersabdalah, berikanlah rahmat kesembuhan bagi saudara-saudara kami yang sakit.
Perutusan:
Kita berdoa bagi saudara-saudara kita yang sakit dan menderita karena covid-19.
(Morist-MSF)
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
