Bacaan: Hak 9:6-15; Mzm 21:2-3.4-5.6-7; Mat 20:1-16a.
Renungan
DENGAN terpilihnya Ambimelek sebegai pemimpin, Yotam menengur dan mengingatkan kepada warga Shikem dan Bet-Milo akan error dalam discerment kepemimpinan. Pohon anggur, pohon ara dan pohon zaitun yang berkualitas justru sibuk dengan urusan sendiri, menikmati zona nyamannya dan memilih untuk tidak mengambil bagian dalam kepemimpinan. Akhirnya semak berduri yang menyediakan diri untuk menjadi pemimpin dan menunutut ketundukan. Error dalam discerment kepemimpinan ini terjadi karena silent majority yg tidak mau menyediakan diri atau orang-orang mampu yang cenderung tenggelam dalam urusannya sendiri.
Ketidakpuasan akan kepemimpinan baik ada dalam gereja maupun masyarakat. Ketidakpuasan itu muncul dari bentuk komplain sampai kepada mengundurkan diri, sehingga yang dirugikan adalah kebaikan seluruh komunitas. Hal itu muncul sebagai konsekwensi karena silent majority kurang mempunyai sense of belonging dan orang orang yang mampu tidak mau dipilih karena sibuk dengan urusan masing masing. Kalau kita menginginkan seorang pemimpin gereja dan masyarakat yang baik, maka sediakanlah diri untuk memberikan calon calon yang terbaik bagi gereja dan masyarakat. Kita krisis kepemimpinan bukan karena kita kekurangan orang-orang yang mampu, tetapi karena kekurangan orang-orang yang mau menyediakan diri dan kurangnya sense of belonging. Mari kita ungkapkan tanggungjawab kita bagi kebaikan komunitas, gereja dan masyarakat kita dengan menyediakan diri terlibat untuk menjadi pemimpin dan mendukung pemimpin-pemimpin yang baik. Jauhkanlah dalam diri kita sikap “menjadi pentonton atau komentator”, lari” atau “mencari situasi nyaman” ketika komunitas, gereja atau masyarakat membutuhkan kehadiran dan partisipasi aktif kita.
Kontemplasi
Gambarkan ungkapan yang disampaikan oleh Yotam mengenai krisis kepemimpinan.
Refleksi
Apakah aku mengambil tanggungjawab atas kebaikan komunitas (gereja – masyarakat) dengan menyediakan diri untuk telibat aktif dan dipercaya untuk menjadi pemimpin?
Doa
Ya Bapa, semoga kami terlibat aktif dalam komunitas dan menyediakan diri menjadi untuk dipilih menjadi pemimpin yang baik bagi komunitas Amin.
Perutusan
Aku menumbuhkan semangat sense of belonging terhadap komunitas dan menyediakan diri untuk mengambil bagian secara aktif dalam komunitas dengan menjadi pemimpin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)