Tahun A-2. Minggu Paska III
Sabtu, 2 Mei 2020. PW S. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja
Bacaan: Kis 9:31-42; Mzm 116:12-13.14-15.16-17; Yoh 6:60-90.
Renungan:
PETRUS, sebagai salah satu soko guru gereja awal, berjalan berkeliling mengadakan kunjungan. Ia singgah di Lida dan mendoakan Eneas yang lumpuh. Ia pergi ke Yope, dan mendoakan Tabita / Dorkas yang telah meninggal dan kemudian ia tinggal beberapa hari di Yope di rumah Simon, Penyamak Kulit. Sapaan kegembalaan, perhatian pribadi kepada mereka yang membutuhkan sapaan rohani dan pengajaran kepada komunitas dan keluarga-keluarga menjadi kunci pengembangan jemaat serta kuasa Roh Kudus yang bekerja melalui Petrus membawa orang Lida dan Saron, serta orang-orang Yope untuk berbalik dan percaya kepdaa Tuhan. Gereja dibangun di atas sebuah relasi gembala dan umat yang kokoh.
Sapaan-sapaan kegembalaan kepada umat pada saat ini sangat penting artinya; atau setidak-tidaklah umat mempunyai akses untuk berkontak dengan pengurus gereja dan gembala gereja. Sudah ada beberapa lembaga psikologi yang membuka layanan konseling online; tetapi umat tetap lebih memilih para gembalanya untuk berkonsultasi mengenai situasi dan kondisi keluarganya. Sapaan-sapaan rohani, mungkin sekedar menyampaikan surat pemberitaan via whatsapps kepada umat; mengkontak ketua-ketua lingkungan untuk melihat kondisi umat di masa pandemi; menelpon mereka yang berduka atau yang sakit, mendoakan mereka secara online adalah beberapa hak hal sederhana yang dapat kita lakukan. Social dan pysical distanting bukan halangan bagi kita untuk menyapa umat kita dan membantu mereka yang berkekurangan selama kita mengikuti protokol yang ditetapkan oleh pemerintah dan gereja.
Kita bersyukur bahwa di masa pandemi ini, imam-imam di paroki kita bergerak demikian luar biasa di paroki untuk kepentingan umat baik untuk menjawab kebutuhan rohani umat maupun kepentingan hidup sehari-hari. Ini adalah sebuah kesaksian yang luar biasa, untuk memberikan kesaksian bahwa Tuhan ada bersama umatNya.
Ada beberapa akses yang mungkin kita tidak bisa lakukan secara langsung seperti menyapa, mendoakan dan memberikan sakramen kepada mereka yang di rawat di Rumah Sakit karena Covid, tetapi kita masih dapat meneguhkan dan mendoakan mereka secara online dan memberikan sapaan-sapaan penghiburan dan peneguhan kepada mereka.
Kontemplasi:
Gambarkan bagaimana Petrus menyapa meneguhkan dan memberikan bantuan rohani kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan.
Refleksi:
Bagaimana aku mewujudkan kehadiran Tuhan bagi umat yang Tuhan percayakan kepadaku sebagai imam, religius, pengurus gereja?
Doa:
Ya Bapa, semoga kami para gembala dengan setia senantiasa hadir dalam hidup umat, terutama di dalam masa pandemi ini.
Perutusan:
Di dalam situasi pandemi ini, janganlah biarkan umat mengalami situasi ditinggalkan dan sendiri. Berikanlah sapaan, dukungan, hiburan dan bantuan, baik secara rohani maupun kebutuhan hidup sehari-hari.
(Morist MSF)
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)