Tahun A-2. Minggu Biasa XIII
Jumat, 3 Juli 2020.
Bacaan: Ef 2:19-22; Mzm 117:1.2; Yoh 20:24-29.
Renungan:
SETELAH kebangkitan, Tuhan Yesus untuk yang kedua kalinya menampakkan diri kepada para muridNya dan kali ini Tomas hadir. Tuhan Yesus langsung terfokus pada Tomas seakan-akan penampakan Tuhan ini hanya diperuntukkan baginya. Tuhan bersabda, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tanganKu, ulurkanlah tanganmu dan cucukanlah ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah”. Tuhan Yesus tidak menyalahkan Tomas atas ketidakpercayaannya, atau lebih tepatnya keraguannya. Walaupun tidak disebutkan ia menyentuh Tuhan, tetapi di antara para murid, yang juga banyak yang ragu, Tomas selangkah lebih berani mengungkapkan keraguannya. Pengalaman bertemu dengan Tuhan itu membuat Tomas berubah dari orang yang paling ragu-ragu menjadi orang yang paling percaya. Ia mengungkapkan iman yang tidak ada dalam PL “Ya Tuhanku dan Allahku”.
Banyak pembicara atau kesaksian muncul itu dari orang-orang beriman yang dulunya ragu akan Tuhan bahkan mungkin anti Tuhan. Keraguan iman itu adalah hal yang wajar. Namun keraguan itu harus disertai dengan usaha untuk hadir bersama komunitas dan mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Keraguan iman harus membuat kita aktif. Mempertanyakan iman harus disertai dengan belajar, mendengarkan, berdiskusi dan mengalami. Melalui perjumpaan dengan Tuhan, kita yang ragu-ragu ini akan diubah Tuhan menjadi orang yang percaya.
Kontemplasi:
Gambarkan bagaimana membuka keraguan imannya, dan justru dari itu ia menjadi orang yang mampu berseru “Ya Tuhanku dan Allahku”.
Refleksi:
Apakah sikapku jika aku mengalami keraguan iman atau keraguan akan kebenaran iman yang diajarkan oleh gereja?
Doa:
Ya Bapa, ajar kami untuk percaya walaupun kami tidak melihat.
Perutusan:
Jawablah keraguan iman anda dengan berjumpa dengan jemaat dan berjumpa dengan Tuhan sendiri.
(Morist MSF)
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
