Tahun A-2. Minggu Biasa X. PW S. Antonius dari Padua, Imam dan Pujangga Gereja
Sabtu, 13 Juni 2020.
Bacaan: 1 Raj 19:19-21; Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10; Mat 5:33-37.
Renungan:
DI GUNUNG Horeb, Allah meminta Elia “ Eliza bin Sarfat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau”. Sebagai nabi besar, punya nama, sukses, Elia selalu taat kepada Allah. Elia menemui Eliza dan melakukan suksesi kenabian itu dengan “melempar jubah” nabinya (bdk 2 Raj 1:8; Zach 13;4) dan Eliza meninggalnya pekerjaannya, berpamitan dengan orang tuanya dan menjadi pelayan Elia. Elia mendampingi dan mendidik Eliza bagaimana ketaatan dan resiko hidup sebagai seorang nabi sampai ia terangkat ke surga (2 Raj 2).
Kesuksesan, keberhasilan, atau keluarbiasaan kita dalam pelayanan atau dalam pekerjaan kita, kadang membuat kita tidak rela untuk diganti. Mungkin ada ketakutan kita bahwa pengganti kita tidak seperti yang kita harapkan; tetapi yang paling mudah dirasakan adalah bahwa kita merasa tidak dipakai, tidak lagi dipercaya, atau tidak tahu harus berbuat apalagi untuk menunjukkan kemampuan kita. Nilai ketaatan Elia patut kita teladani. Ia taat untuk menerima tugas, tetapi juga taat untuk meletakkan tugas, walaupun ia berada di puncak keberhasilannya. Perutusan dari Allah; dan kehendaknya adalah yang utama.
Selain keberanian untuk berhenti, kitapun juga harus berani mengkader orang-orang baru, yang dipilih Tuhan; siapapun itu. Mengkader berarti mendampingi, menyertai, menerimanya sebagai bagian dari hidupnya. Membuat mereka masuk dalam dinamika hidup dan pelayanan kita; bahwa mereka bukan hanya akan mengganti jabatan kita; tetapi juga akan bekerja dan bertumbuh seperti kita. Ada suka dan ada juga duka. tetapi yang terutama adalah kesetiaan dan ketaatan kepada kehendak Allah.
Kontemplasi:
Gambarkan bagaimana Elia dengan taat menjalankan suksesi kenabiannya kepada Eliza.
Refleksi:
Bagaimanakah reaksiku ketika aku diganti dan diminta untuk mendampingi orang baru dalam hidupku? Apakah aku melakukannya dengan penuh cinta?
Doa:
Ya Bapa, hidup, pelayanan dan pekerjaan kami adalah berasal dariMu. Engkau yang memilih dan memanggil kami dan Engkaulah yang mengatakan kepada kami untuk diganti dan selesai.
Perutusan:
Melayani itu bukanlah keinginan untuk membuktikan diri, tetapi adalah ketaatan kepada kehendak Allah.
(Morist MSF)
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)