Tahun C-1. Kamis Prapaska V
Kamis, 11 April 2019. PW Stanislaus, Uskup dan Martir
Bacaan: Kej 17:3-9; Mzm 105:4-5.6-7.8-9; Yoh 8:51-59.
Renungan:
DENGAN siapakah Engkau samakan diriMu? Pertanyaan itu dijawab oleh Tuhan Yesus “sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.”. Abraham adalah leluhur iman akan Yahwe. Ia taat pada firman dan ia mati. Dan Yesus memposisikan jauh lebih dari Abraham. Dan pembukaan identitas inilah yang semakin perlahan-lahan menjadi alasan bagi para pemimpin agama untuk membunuh Tuhan Yesus. Kesulitan itu bukan hanya dialami oleh para pemimpin agama tetapi juga oleh murid-murid Yesus sendiri.
Pergumulan mengenai identitas Tuhan Yesus itu juga dialami oleh para murid-murid Tuhan sekarang ini. Orang-orang lain mengatakan kita menyekutukan Tuhan; kita sendiri juga meragukan identitas ilahi Tuhan kita sebagai Sabda yang menjadi manusia. Apa yang diungkapkan oleh Tuhan mengenai diriNya sendiri sungguh benar; walaupun kita sulit merumuskannya.
Masa prapaska mengajak kita tidak hanya melihat sisi manusiawi Tuhan yang sengsara dan wafat tetapi juga melihat bahwa dalam sengsara dan wafatNya kita mengenal pribadi Allah yang mengasihi kita melalui cara bagaimana Tuhan Yesus menghadapi penderitaan. Marilah kita lihat identitas ilahiNya dalam sengsara dan wafatNya.
Kontemplasi:
Gambarkan bagaimana reaksi para pendengar ketika Tuhan Yesus secara perlahan-lahan menunjukkan idenitas ilahiNya.
Refleksi:
Apakah aku percaya bahwa Yesus adalah Sabda yang menjadi manusia, yang menunjukkan wajah Allah dalam salib dan kematian?
Doa
Ya Bapa, aku percaya bahwa Ia sungguh adalah Sabda yang kekal. Amin.
Perutusan:
Percayalah dan teguhkanlah iman anda akan Yesus Kristus.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)