Home BERITA Lubang Jarum

Lubang Jarum

0
Para peserta Go Green Ilustrasi: Camp MSF berfoto bersama di depan Benteng Portugis di Pati, Jateng. (Dok. Panitia)

Puncta 22.08.23
PW. St. Maria Ratu
Matius 19: 23-30

KOTA-kota zaman dulu dikelilingi oleh benteng. Di Kraton Yogya ada “Pojok Beteng Kulon” dan “Pojok Beteng Wetan.”

Selain untuk menandai suatu wilayah, benteng dibangun demi pengamanan. Ini bentuk strategi perang untuk melindungi diri atau wilayah dari musuh.

Di Israel sebuah kota dibangun dengan dikelilingi benteng. Selain ada gapura utama, benteng itu juga ada jalan kecil yang hanya bisa dilewati oleh satu orang, seekor unta atau keledai.

Demi keamanan, semua benteng ditutup mulai petang hari. Hanya ada satu pintu kecil yang dibuka dan dijaga oleh prajurit untuk keluar masuk.

Orang atau unta yang masuk kota harus melewati pintu sempit itu. Beban atau barang yang dibawa unta harus diturunkan dahulu supaya dia bisa masuk ke kota.

Jalan kecil itu disebut “lubang jarum.”

Unta akan mudah masuk lubang jarum jika bawaannya dilepaskan lebih dahulu.

Untuk bisa masuk ke dalam Kerajaan-Nya, Yesus mensyaratkan kepada murid-murid-Nya untuk berani melepaskan atau meninggalkan segala sesuatu; rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya.

Pemuda kaya yang tidak mau melepaskan kekayaannya diibaratkan sebagai seekor unta yang membawa beban banyak dan sulit masuk melalui pintu yang sempit itu.

Yesus memberi gambaran, “Lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.”

Untuk mendapatkan kemuliaan orang harus berani berkurban. Untuk bisa mengikuti Yesus dalam Kerajaan Allah, orang harus berani meninggalkan segalanya.

Yesus berjanji kepada mereka yang mau berkorban akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.

Beranikah kita berkorban demi kehidupan kekal?

Maukah kita ikhlas melepaskan segala sesuatu demi bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah?

Naik unta di gurun pasir Sahara,
Tanpa baju hanya memakai celana.
Yesus menjaminkan Kerajaan-Nya,
Bagi orang yang ikhlas melepaskan segala.

Cawas, doa khusus untuk sahabat di Belanda.
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version