MARI kita kenal akan apa itu Karya Kepausan Indonesia atau sering disebut dengan KKI. Dan empat lembaga di dalamnya yang sering disebut “Serikat”. Bahasa mudahnya adalah “Perkumpulan” untuk maksud dan tujuan tertentu.
Hari ke-2 Pernas KKI IX dimulai dengan misa pagi. Setelah makan pagi, kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan dari Dirnas KKI, Romo Markus Nur Widipranoto Pr mengenai apa itu:
- Karya Kepausan Indonesia (KKI).
- Serikat-serikat yang ada di dalamnya.
- Profil job desc para Direktur Siosesan/Keuskupan) KKI yang sering disebut Dirdios.
Meskipun sebagian besar Dirdios telah lama bertugas, namun ada Dirdios-dirdios baru, sehingga dirasakan penting untuk memberikan penjelasan mengenai Karya Kepausan Indonesia, sekaligus sebagai penyegaran bagi para Dirdios yang telah lama bertugas.
Empat Serikat Kepausan
Karya Kepausan Indonesia memiliki empat serikat, yaitu:
- Serikat Kepausan Pengembangan Iman (Pontificia Opera della Propagazione della Fede) atau POPF.
- Serikat Kepausan Pengembangan Panggilan (Pontificia Opera di San Pietro Apostolo) atau POSPA.
- Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner (Pontificia Opera della Santa Infanzia) atau POSI.
- Serikat Kepausan Persekutuan Misioner (Pontificia Unione Missionaria) atau PUM.
Statuta Serikat-serikat Karya Kepausan dan tujuan utamanya
Tujuan utama empat Serikat KKI yang tertulis dalam Statuta Serikat-Serikat Karya Kepausan adalah memberi dukungan bagi karya penginjilan dalam arti yang tegas dan jelas.
Orientasi misioner universal
Romo Markus Nur Widipranoto memaparkan, tujuan pembentukan empat Serikat KKI adalah:
- Memajukan animasi dan edukasi misioner.
- Menyediakan diri sebagai sarana tugas misioner atau tugas evangelisasi, penginjilan.
- Memajukan solidaritas misioner sejagat.
Romo Nur Widi lalu menekankan hal ini.
“Orientasi kita sebagai bagian dari Karya Kepausan adalah orientasi misioner universal. Paus Yohanes Paulus II dalam ensiklik Redemptoris Missio art. 84 menegaskan, peranan penting di dalam kerjasama misioner terletak pada Serikat-serikat kerasulan Karya Kepausan,” kata imam diosesan Keuskupan Agung Semarang ini.
Di ujung kegiatan, Romo Nur Widi Pr mempersilahkan para Dirdios untuk memperkenalkan diri mereka masing-masing.