Home BERITA Makan untuk Bertahan Hidup

Makan untuk Bertahan Hidup

0
Ilustrasi - Suka makan dan melahap makanan tanpa puas. (Ist)

Jumat, 28 April 2023

  • Kis. 9:1-20.
  • Mzm. 117:1,2.
  • Yoh. 6:52-59.

SORE itu saya dan teman saya, ngobrol dengan seorang bapak yang kerja serabutan.

“Seharian kerja dapat berapa; Pak?” tanya temanku.

“Hari ini kosong, belum dapat sepeser pun, belum ada orang yang memberi pekerjaan,” ujarnya.

Jawaban bapak itu, membuatku terdiam, karena hari sudah sore, dan sangat kecil peluang ada orang yang butuh tenaganya.

“Apakah bapak sudah makan?” tanya temanku.

“Belum,” jawabnya

“Di rumah isteri dan anak-anakku juga belum tentu ada makanan,” lanjutnya.

Lalu temenku mengulurkan sedikit uang untuk sekadar beli makanan, untuk menyambung hidup hari itu.

Inilah kenyataan miris yang terjadi di sekitar kita, masih ada orang mengalami kekurangan makan.

Sebagian orang yang terpaksa menyantap menu makanan yang tidak bergizi, karena memang tidak punya pilihan.

Bagi mereka jangankan memilih makanan yang enak rasanya dan sesuai selera, untuk bisa makan apa adanya saja sudah bersyukur.

Dalam segala daya, mereka telah berusaha mendapatkan makanan untuk bertahan hidup.

Kita bisa menyimpulkan bahwa makanan itu sesuatu yang penting buat hidup manusia. Makanan adalah kebutuhan primer manusia hidup.

Keadaan tanpa makanan membuat manusia kelaparan, lemah, ringkih, mudah sakit bahkan masuk dalam kematian.

Karena kelaparan jasmani, orang bisa menjadi lupa akan ajaran Tuhan; bahkan bisa mendorong orang untuk mencuri, untuk mengambil hak orang lain.

Inilah mengapa Yesus memberikan Diri-Nya sebagai makanan. Bukan saja makanan jasmani tetapi juga makanan jiwa, makanan rohani.

Di sinilah Yesus menguatkan kita, memberikan kekuatan baru. Dan tidak membiarkan kita mati kelaparan baik secara rohani maupun jasmani.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.

Sebab daging-Ku adalah benar-benar rahmat-rahmat yang kita butuhkan.”

Dalam setiap perayaan Ekaristi yang kita rayakan: Liturgi Sabda, Liturgi Ekaristi, Komunio, kebersamaan dengan semua umat beriman dapat kita rasakan dan kita bisa saling dikuatkan, serta saling mendukung.

Dalam perayaan Ekaristi itu kita memperoleh makanan yang sama yakni Tubuh Yesus Kristus sendiri.

“Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.”

Setiap kali kita menyambut Tubuh dan Darah Kristus, kita percaya dan yakin bahwa: apapun yang kita rasakan dalam hidup, seluruh perjuangan pergumulan kita, kalau kita serahkan dalam Ekaristi Kudus.

Kita satukan dalam kurban Kristus, maka kita akan memperoleh suatu daya hidup yang baru.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku mau berkorban supaya sesamaku bisa makan secukupnya?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version