PEMBAPTISAN Tuhan merupakan peristiwa, di mana Tuhan Allah mewahyukan identitas Tuhan Yesus. Itu terdengar pada saat Yesus keluar dari sungai Yordan, setelah pembaptisan-Nya. “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” (Matius 3:
Berabad-abad sebelumnya, Tuhan telah menentukan orang pilihan-Nya itu. “Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan.” (Yesaya 42: 1).
Pembaptisan Tuhan menggenapi sabda Tuhan dalam kitab Yesaya itu. Tuhan menaruh Roh-Nya di atas orang pilihan-Nya itu (Yesaya 42: 1).
Itu terjadi ketika Yesus melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya (Matius 3: 16).
Peristiwa itu mengingatkan kita akan kisah penciptaan. “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya; dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.” (Kejadian 1: 1-2).
Pada awal mula, Tuhan menciptakan segala sesuatu. Saat pembaptisan Tuhan, penciptaan yang baru dimulai. Yang pertama mengawali sejarah manusia di dunia. Yang kedua membuka sejarah hidup manusia dalam hidup kekal.
Karena manusia jatuh ke dalam dosa, mereka kehilangan hidup kekal itu. Tuhan mengutus Yesus, Putera-Nya untuk menebus manusia. Itu terwujud dalam kelahiran Yesus dan pembaptisan-Nya.
Kelahiran-Nya menandai kehadiran-Nya di dunia. Pembaptisan-Nya menjadi titik awal karya-Nya di muka publik. Pembaptisan itu menyatakan bahwa Yesus berkenan kepada Bapa-Nya.
Artinya, Dia akan menyelesaikan semua yang dikehendaki Bapa untuk dilakukan (bandingkan Yohanes 17: 4).
Demikianlah, peristiwa pembaptisan Tuhan berkaitan dengan rencana Tuhan dalam menyelamatkan umat manusia.
Mereka yang ingin diselamatkan diajak untuk hidup seperti Yesus; berkenan kepada Tuhan Allah.
Senin, 9 Januari 2023