Namun demikian Maria Simma juga melihat bahwa manusia tidak sabar menerima kesulitan dan penderitaan hidup. Itulah sebabnya sangat sulit bagi manusia untuk menghindari api pencucian. Lebih lanjut beliau menyampaikan alasannya,” Mengapa hal ini (manusia terhindar dari api pencucian) tidak terjadi? Karena kita memberontak, kita tidak menerima dengan kasih dan syukur atas segala karunia cobaan-cobaan dalam hidup kita ini. Kita berdosa karena melawan dan tidak menurut.”
Malaikat kurang hebat
Lebih lanjut Maria mengajak kepada semua orang untuk mengembangkan kasih selama masih hidup di dunia ini,”Jadi mari kita minta kepada Tuhan bagi rahmat untuk mengambil setiap kesempatan sehingga pada saat kita meninggal, Tuhan melihat kita bercahaya gemilang oleh kemurnian dan keindahan. Ini tentu bukan jalan yang mudah, namun marilah kita menggunakan waktu kita sebaik-baiknya di dunia untuk bertumbuh dalam kasih. Setiap menit, kita masih dapat tumbuh dalam kasih, tetapi arwah-arwah di Api Penyucian tidak dapat lagi bertumbuh.” Terhadap kemampuan manusia untuk bertumbuh dalam kasih ini, Maria Simma berkomentar,”Bahkan, para malaikat pun menginginkan kuasa (untuk bertumbuh dalam kasih) yang dimiliki manusia sewaktu masih berada di dunia.”
Maria Simma menekankan betapa kasih dan pengorbanan menjadi kata kunci untuk keselamatan kekal kita, “Setiap tindakan kasih yang kecil sekalipun yang kita persembahkan kepada Tuhan, setiap pengorbanan kecil maupun puasa, setiap penyangkalan kecil maupun perjuangan untuk melawan kecenderungan hawa nafsu kita, setiap pengampunan bagi musuh-musuh kita, merupakan harta sejati yang kekal.”
Aku sudah membaca buku tentang Maria Simma yang ditulis oleh Nicky Eltz dan aku sangat kagum akan keteguhan maria simma. Dia dapat membantu dan menolong jiwa-jiwa malang untuk dapat menuju surga.
Slmt sore Ibu Jessica, mohon info bs dpt dimana buku maria simma. Trim ksh
Mohon info Buku ttg MARIA SIMMA bisa dibeli dimana ???
bisa dicari di toko obor jakarta bapak.