Home BERITA Masa Lalu Biarlah Berlalu

Masa Lalu Biarlah Berlalu

0
Ilustrasi - Isteri Lot berubah menjadi patung garam. (Ist)

Bacaan 1: Keb 13:1 – 9
Injil: Luk 17:26 – 37

SETIAP orang pasti punya masa lalu. Ada banyak kenangan dalam masa lalu, baik menyenangkan maupun menyedihkan.

Memang masa lalu itu kadang sulit dihilangkan dari pikiran seseorang. Apalagi masa lalu tersebut dialami sangat mendalam, baik senang maupun susah.

Dalam bahasa zaman “now”, orang sulit “move on”.

Masa lalu yang sungguh menyenangkan tentu ingin selalu dikenang; bahkan tak ingin dilepaskan.

Masa-masa kecil yang bahagia rasanya ingin selalu dalam masa itu saja.

Namun waktu terus berjalan dan tidak mungkin berhenti kecuali mati. Kehidupan terus berjalan dan harus dihadapi serta dijalani.

Hari ini Tuhan Yesus mengajak para murid-Nya ”move on”, menatap masa depan yang cerah, yaitu datangnya Hari Tuhan (parousia).

Yesus mengingatkan jangan sampai seperti istri Lot, saat diajak meninggalkan Soddom. Ia menoleh ke belakang seolah tak iklas meninggalkan masa lalunya di Soddom yang mungkin menurutnya sangat menyenangkan.

Akhirnya isteri Lot malah kehilangan kehidupannya, ia berubah menjadi patung garam.

Bahwa tidak semua orang bisa masuk Kerajaan Surga. Hanya orang-orang terpilih saja.

Saat Hari Tuhan datang, maka setiap orang harus meninggalkan segala kelekatan duniawinya. Bahwa hari Tuhan itu datang, sepasti burung Nasar mencium mayat.

“Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar.”

Penulis Kebijaksanaan mengatakan sungguh malang orang yang tidak mampu mengenali Tuhan.

“Sungguh tolol karena kodratnya semua orang yang tidak mengenal Allah sama sekali; dan mereka tidak mampu mengenal Dia yang ada dari barang-barang yang kelihatan, dan walaupun berhadapan dengan pekerjaan-Nya mereka tidak mengenal senimannya.”

Orang hanya bisa menikmati bahkan mengagungkan sebuah karya seni namun tidak peduli siapa senimannya. Padahal setiap orang diberi anugerah akal dan budi.

Pesan hari ini

Biarkan masa lalu berakhir, jalani hidup saat ini dan tatap masa depan yang cerah. Persiapkan hidupmu menyongsong Hari Tuhan yang pasti datang di suatu waktu, sepasti burung Nasar mencium mayat.

“Kita adalah produk dari masa lalu kita, tetapi tidak harus menjadi tawanannya. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version