Home BERITA Mata Kasih

Mata Kasih

0
Iustrasi (Ist)

Kamis, 14 Januari 2021

Bacaan I: Ibr 3:7-14
Injil: Mrk 1:40-45

“SAYA beberapa kali melihat seorang anak membawa rantang berisi makanan ke seberang sungai, pondok siapa itu?,” tanyaku pada salah satu umat.

“Entah, tanya saja pada ketua umat atau Pak Dusun,” jawabnya.

Malam itu, setelah misa saya ngobrol dengan umat. Tiba -tiba saya ingat tentang anak yang membawa rantang ke seberang sungai.

“Di seberang sungai itu pondok siapa?,” tanyaku dengan spontan.

Suasana yang tadinya ramai tiba-tiba lalu sunyi dan tidak satu pun orang pun yang menjawab, mereka diam semua.

“Apakah pertanyaanku salah?,” tanyaku.

“Tidak Pastor,” jawab ketua umat.

“Pondok itu milik salah satu warga di sini, dia sakit jiwa dan suka menyerang orang,” katanya.

“Oh,” kataku, dan saya sengaja tidak meneruskan pembicaraan itu karena warga kelihatan tidak nyaman dan mulai cemas.

Keesokan harinya saya minta ketua umat mengantar saya ke pondok itu sekaligus mengantar makanan. Kondisi orang itu sangat menyedihkan, dikerangkeng dalam pondok, kaki serta tanganya diberi rantai.

Ketika saya dan ketua umat datang ke pondok itu dia hanya sekilas memandang tetapi setelah itu tidak mau menatap sama sekali.

Setelah dari tempat itu saya diskusi dengan ketua umat dan keluarga mereka. “Harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang semestinya,” kataku.

“Ya pastor tetapi kami tidak tahu harus bagaimana?,” jawab mereka.

“Di kota ada umat kita yang bekerja di Dinas Sosial, coba nanti kita cari informasi bagaimana membantu saudara kita ini,” kataku pada mereka.

Respon dari Dinas Sosial begitu baik, bahkan dengan segera mereka mengirim orang dan kendaraan untuk mengambil orang yang sakit tersebut.

Orang itu pun dibawa ke rumah sakit khusus di kota lain dan mendapatkan perawatan di sana.

Dalam bacaan Injil kita membaca, “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata kepadanya, “Aku mau, jadilah engkau tahir.”

Karena tergerak hati, Tuhan menyembuhkan orang yang sakit kusta.

Apakah hati Anda tergerak oleh penderitaan sesama?

Selamat pagi dan berkah dalem.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version