Home BERITA Mau Jadi Pewarta atau Penjual Ayat

Mau Jadi Pewarta atau Penjual Ayat

0
Membaca KS sembari berkegiatan lain. (Courtesy of the Huffington Post)

Bacaan 1 2Tes 3:6-10. 16-18
Injil Mat 23:27 – 32

PANDEMI Corona betul-betul merubah gaya hidup orang, maka tidak salah jika Pak Jokowi, Presiden Republik Indonesia mencanangkan gerakan “The New Normal” atau “Adaptasi Kebiasaan Baru”.

Salah satunya adalah program tatap muka belajar di ruang kelas. Pada saat ini banyak sekali bermunculan tawaran-tawaran seminar rohani yang dibawakan oleh para rohaniwan dan juga awam.

Jika dahulu orang malas belajar iman dengan alasan sibuk maka dengan metode online semua jadi mudah.

Namun kadang saya berpikir, apakah ini sungguh metode yang tepat dan “sungguh belajar iman”.

Sangat sulit dibedakan antara belajar iman dengan “bisnis iman” alias menangkap peluang bisnis dengan “menjual ayat-ayat”.

Rasul Paulus dalam bacaan hari ini mengingatkan agar jemaat tidak tergelincir dalam “bisnis iman” meski seorang pengajar iman memiliki hak untuk mendapatkannya.

Namun Rasul Paulus memilih menghindari menerima upah atau mencari uang dari pewartaannya.

Saya sendiri saat menerima penghargaan dalam setiap pelayanan, biasanya langsung saya salurkan ke mereka yang membutuhkan, misal, anak panti yang butuh biaya sekolah atau ke pembangunan rumah ibadah dll.

“Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu, dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara kamu_”.

Mewartakan adalah pelayanan dan jika butuh makan maka harus bekerja, Rasul Paulus dalam memenuhi kebutuhan hidupnya maka ia bekerja sebagai tukang tenda.

Dalam injil hari ini, kita masih disuguhi kecaman Tuhan Yesus terhadap para ahli Taurat dan orang-orang Farisi.

Jika tadi ada pewarta yang mencari uang dari ladang Tuhan maka mereka dikecam Tuhan karena mencari kehormatan di ladang Tuhan.

“Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran”, Tuhan Yesus menyamakan mereka seperti kuburan yang dibangun indah padahal didalamnya hanya tulang-belulang serta kotoran.

Pesan hari ini

Uang memang sangat penting, tetapi uang bukan segalanya. Seperti kata Rasul Paulus, pelayanan bukan untuk mencari uang namun mencari Tuhan. Untuk kebutuhan hidup maka orang harus bekerja. Jangan takut melayani, sebab Tuhan akan mencukupkan segalanya.

“Jangan terlalu khawatir dengan apa yang akan terjadi. Segala sesuatu yang terjadi akan baik dan bermanfaat bagimu.” (Epictetus), tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.

Bersatu Melawan Coronavirus

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version