Home BERITA Mau Repot

Mau Repot

0
Ilustrasi - Menolong membantu sesama. (Ist)

Senin, 5 Desember 2022

  • Yes. 35:1-10.
  • Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14;
  • Luk. 5:17-26.

TIDAK semua aktivitas kita bisa diukur dangan untung ruginya bagi hidup kita.

Karena dalam banyak peristiwa hidup, kita menemukan bahwa banyak keindahan, ketika kita tidak hanya sebatas mencari keuntungan semata.

Kadang kala, kita sama sekali tidak masalah, jika harus direpotkan orang lain’ selama itu memberi bantuan pada orang lain menjadi lebih baik.

Sering kali muncul rasa bahagia yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Ada semacam kepuasan tersendiri setelah membantu dengan sepenuh hati.

Kita merasa menjadi pribadi yang bisa berguna, apalagi untuk orang yang sangat membutuhkan.

Kenyataan Itu bisa memicu kebahagiaan yang tidak bisa kita dapatkan di tempat lain, apalagi jika kita punya peran yang begitu besar.

Di saat kita merasa direpotkan orang lain, mungkin kita tidak akan mendapatkan keuntungan apa pun, atau bahkan faktanya kita yang dirugikan.

Namun, semua itu tidak masalah selama hal tersebut membuat orang lain menjadi lebih baik.

“Saya masih ingat benar bagaimana ibuku marah, karena saya menjual gelang untuk membantu biaya sekolah temanku yang tidak mampu,” kata seorang ibu.

“Temanku itu hidup berdua dengan ibunya, karena bapaknya telah meninggal,” sambungnya.

“Saya sering main bersama dia, sering kali saya bawa makanan dari rumah untuk temanku,” lanjutnya.

“Hingga suatu hari temanku hampir tidak boleh ikut ujian sekolah, karena belum bisa membayar uang sekolah,” urainya.

“Dia sungguh tidak punya uang, maka sepulang dari sekolah saya ke toko emas dan menjual gelangku untuk membantu membayar uang sekolahnya,” katanya.

“Saya terpaksa bohong dengan ibuku, aku bilang kalau gelangku jatuh waktu main-main dan hilang,” ujarnya.

“Ibuku tidak lekas percaya, namun kemudian aku jujur padanya bahwa gelang itu aku jual untuk membantu temanku,” tuturnya.

“Sejak saat itu, ibuku juga sering membantu temanku itu,” tegasnya.

Dalam.bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus.

Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus.

Ada banyak halangan yang dihadapi oleh seorang lumpuh untuk bertemu dengan Yesus. Syukurlah ada teman-teman yang mau direpoti, mau membantu, mau mengasilitasi hingga ornag lumpuh itu bisa berjumpa dengan Yesus

Meski banyak tantangan dan rintangan yang harus dilewati namun mereka tetap berusaha melewati halangan dan berhasil berjumpa dengan Yesus.

Melihat usaha dan ketekunan iman orang lumpuh dan para pengusungnya maka Yesus berkata, “Hai saudara dosamu sudah diampuni.”

Yesus kemudian menyembuhkan orang lumpuh itu karena ia mengimani Yesus.

Tindakan Yesus dengan membuat mujizat ini adalah sebuah perbuatan baik bagi manusia. Di samping orang lumpuh, para pengusung, ada juga banyak orang lain yang takjub dan memuliakan Allah dan ada juga yang takut karena baru melihat mukjizat seperti itu

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku mau sibuk membantu orang lain?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version