- Bacaan 1: Ibr. 13:15-17,20-21
- Injil: Mrk. 6:30-34
Setelah disibukkan oleh rutinitas keseharian yang padat, kadang tubuh perlu istirahat. Perlu “me-recharge” tubuh dan pikiran agar kembali bersemangat. “Me time” adalah istilah untuk memberi waktu pada diri, menjauh dari rutinitas keseharian dan merawat diri (self healing).
“Me time” penting untuk menjaga keseimbangan hidup dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Sepulang para murid dari pengutusan untuk penginjilan, lalu mereka melapor pada Tuhan Yesus. Mereka telah bekerja keras melayani banyak orang, bahkan untuk makan pun tidak sempat.
Tuhan Yesus mengajak mereka beristirahat ke tempat sunyi, untuk “me time”.
“Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!”
Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi.
Pada kenyataannya, Tuhan dan para murid tetap tidak bisa beristirahat. Banyak orang datang dan memerlukan belas kasihan-Nya.
Dalam bacaan pertama, penulis Ibrani mendoakan serta memberikan pengajaran kepada jemaat Kristen yang saat itu sedang mengalami penganiayaan dan penderitaan. Mengingatkan mereka tetap menjaga integritas sebagai seorang Kristen. Isi doa dan pengajarannya antara lain:
- Tetap tekun beribadah
- Tetap berbuat baik dan memberi bantuan satu sama lain
- Hormat pada hirarki Gereja
- Allah adalah sumber damai sejahtera yang membangkitkan Tuhan Yesus Kristus
- Permohonan agar Tuhan senantiasa memperlengkapi segala keperluan yang diperlukan dan memberi kekuatan.
Secara umum, penulis Ibrani ingin mengajarkan agar jemaat tetap menjaga integritas iman kristiani dan mengandalkan Tuhan Yesus dalam melaksanakan kehendak-Nya.
Santo Hieronimus Emilianus, mantan panglima perang di Kastelnuovo, yang diperingati Gereja Katolik hari ini menemukan “me time” saat ia ditahan dalam sel penjara bawah tanah, yang dingin dan kotor.
Kesendirian, kesulitan serta kesengsaraan dalam sel itu, telah membawanya ke dalam pertobatan melalui doa kepada Bunda Maria:
“Bunda Maria, lindungilah aku anakmu! Aku berjanji akan memperbaiki hidupku dan menyerahkan diriku seutuhnya kepadamu.”
Setelah berhasil meloloskan diri, Hieronimus menepati janjinya. Ia membaktikan seluruh hidupnya dalam pelayanan Gereja. Mendirikan panti asuhan bagi anak-anak yatim piatu, gelandangan, anak terlantar dan lainnya.
Pesan hari ini
“Me time” itu penting namun belas kasihan lebih penting.
Tuhan Yesus mengajarkan pentingnya istirahat namun pada saat yang sama, tetap siap melayani meski harus mengorbankan waktu diri sendiri.
“Luangkan waktu untuk diri sendiri dan tetap siaga pelayanan.”