Home BERITA Melawan Arah Jarum Jam

Melawan Arah Jarum Jam

0
Ilustrasi - Lapangan balapan motor (Wiki)

Puncta 05.08.22
Jumat Biasa XVIII
Matius 16: 24-28

BOYOLALI punya sirkuit balap motor. Sering digunakan untuk lomba balapan motor sekaligus juga latihan bagi pemula.

Lintasan balap dibuat melawan arah jarum jam (anti clockwise). Hal ini dimaksudkan demi keamanan pembalap.

Mungkin kita tidak menyadari beberapa lintasan balap seperti, lari, maraton, balap sepeda, motoGP bahkan juga Formula One menggunakan lintasan melawan arah jarum jam.

Ini adalah kesepakatan internasional. Keselamatan lebih terjamin, jika menggeber lintasan berlawanan dengan arah jarum jam.

Ada yang menjelaskan arah jarum jam adalah arah kehidupan. Hidup kita ditandai dengan waktu. Waktu berputar searah dengan jarum jam.

Sedangkan melawan arah jarum jam berarti melawan kehidupan. Ia menuju pada kematian.

Dalam lomba balap motor atau mobil dengan kecepatan sangat tinggi, mereka menuju kepada kematian.

Namun justru siapa yang paling jago dan hebat dalam perlombaan akan mendapatkan mahkota juara. Siapa yang berani menghadapi kematian, dia akan memperoleh kemuliaan.

Yesus juga menggunakan model melawan arah jarum jam untuk memanggil pengikut-Nya.

Syarat menjadi murid adalah menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Dia. Menyangkal diri adalah melawan arah jarum jam.

Yesus berkata, “Barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya (searah jarum jam), ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya (melawan arah jarum jam) karena Aku, ia akan memperolehnya.”

Orang yang merasa save dengan cara-cara normal dalam hidup searah jarum jam, toh akhirnya harus kehilangan nyawa.

Tetapi mereka-mereka yang berani berlomba dengan melawan arah jarum jam, mereka memperoleh mahkota kemuliaan. Mereka mendapatkan puncak kehidupannya.

Melawan arah jarum jam itu berarti berani memperjuangkan hidup, berani kehilangan nyawa seperti para pembalap.

Berani memikul salibnya. Tidak cukup hanya jalan biasa-biasa saja, cari aman-amannya saja.

Maukah kita memperjuangkan kehidupan seperti tuntutan Yesus? Berani kehilangan nyawa demi Yesus agar kita memperoleh kehidupan yang sesungguhnya?

Marilah kita terus berjuang dalam perlombaan kehidupan, agar kita memperoleh mahkota juara, kemuliaan sebagai anak-anak Allah.

Ada angin badai, topan dan lesus,
Menerjang warung-warung bakmi.
Tidak mudah mengikuti jalan Yesus,
Harus memikul salib dan sangkal diri.

Cawas, memikul salib-Nya…

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version