- Bacaan 1: 2Sam 7:4-5a.12-14a.16
- Injil: Mat 1:16.18-21.24a
Tentu tidak mudah untuk menerima dan mengambil sikap, saat mengetahui tunanganmu ternyata sudah hamil sementara kalian belum berhubungan. Situasi ini dihadapi oleh Santo Yusuf.
Ada dua hal yang tentu dipikirkan Santo Yusuf:
- Tidak bisa menerima (maka ingin menceraikan)
- Keselamatan Bunda Maria (bisa dihukum rajam batu hingga mati, karena dianggap berzinah)
Ini menunjukkan bahwa Santo Yusuf adalah pria yang adil dan penuh kasih.
Dalam keraguannya, Santo Yusuf didatangi Malaikat Tuhan yang menyampaikan pesan penting tentang Keselamatan Allah.
“Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”
Peneguhan Malaikat Tuhan itu membuatnya tanpa ragu mengambil Maria sebagai istrinya. Ini menunjukkan bahwa Yusuf juga seseorang yang teguh dalam iman. Meski sulit, membingungkan dan tidak sepenuhnya mengerti bagi Santo Yusuf, namun ia diajarkan untuk percaya pada rencana Tuhan yang lebih besar.
Hari ini Gereja Katolik merayakan “Hari Raya Santo Yusuf, suami Santa Perawan Maria”. Seorang pria yang adil, tulus, setia dan teguh dalam iman. Perayaan yang ditetapkan di Roma pada tahun 1479. Paus Pius V memperluas pelaksanaannya ke seluruh Ritus Romawi melalui Konstitusi Apostoliknya _Quo primum_ (14 Juli 1570).
Peristiwa kelahiran Tuhan Yesus melalui keluarga kudus Yusuf dan Maria, merupakan penggenapan dari janji Allah kepada Raja Daud. Dimana Yusuf sebagai keturunan Daud menjadi ayah duniawi bagi Tuhan Yesus.
“Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.
Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.”
Demikian sabda Allah.
Pesan hari ini
Santo Yusuf melawan keraguannya dengan iman yang teguh.
Kelahiran Tuhan Yesus melalui keluarga kudus Santo Yusuf dan Bunda Maria, merupakan penggenapan janji Allah kepada Raja Daud. Janji yang tak seorang manusiapun mampu menggoyahkannya.
“Ragukanlah keraguanmu sebelum kamu meragukan imanmu.”