Home BERITA Melihat dalam Terang

Melihat dalam Terang

0
Agar pantas dijumpai-Nya. Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala, by Vatican News.

UNTUK dapat melihat orang membutuhkan minimal dua hal, yakni terang dan mata yang normal. Ketika berada dalam kegelapan, mata yang normal pun tidak dapat melihat. Betapa pentingnya terang bagi hidup manusia!

Santo Yohanes menulis, “Allah adalah terang, dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.” (1 Yohanes 1: 5). Manusia membutuhkan Tuhan. Mereka yang hidup dalam Tuhan memiliki terang dan dapat melihat kebenaran.

Buahnya, orang beroleh persekutuan seorang dengan orang lain dan disucikan dari segala dosa oleh darah Yesus, Putera Allah (1 Yohanes 1: 7). Orang demikian melihat orang lain sebagai sesamanya; bukan sebagai ancaman.

Sebaliknya, orang yang berada dalam kegelapan atau tanpa Tuhan akan mudah dikuasai oleh dosa. Misalnya, kepentingan diri sendiri seperti kekuasaan. Dia melihat kehadiran orang lain sebagai ancaman.

Itulah yang tampak dalam diri Herodes. Sebagai raja, dia merasa bahwa kehadiran bayi Yesus (Raja orang Yahudi) sebagai ancaman atas kekuasaannya. Maka, dia berusaha mencari dan membinasakan-Nya. Karena usahanya gagal, dia memerintahkan untuk membunuh anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah yang ada di Betlehem dan sekitarnya (Matius 2: 16).

Petistiwa itu mengingatkan kita akan dua hal. Pertama, bahwa kehadiran Yesus, Sang Terang selalu berhadapan dengan para musuh, yakni kegelapan. Kegelapan ini berusaha melenyapkan terang. Namun, kegelapan tidak pernah dapat mengalahkan Terang (Yohanes 1: 5). Hingga akhir hidup-Nya, Yesus menghadapi orang-orang yang berusaha menyingkirkan Dia.

Kedua, bahwa mereka yang hidup dalam kegelapan dosa akan bertindak secara membabi buta, tanpa pertimbangan yang benar. Perilaku demikian biasanya memakan korban, yakni kaum lemah dan tidak berdosa. Misalnya, Herodes membunuh bayi-bayi yang tidak berdosa.

Kini, kita masih melihat banyak perbuatan yang dilakukan dalam kegelapan. Karena alasan politis dan ekonomi, satu negara bisa menyerang negara lain dan menimbulkan banyak korban jiwa orang tak berdosa. Pengguguran bayi-bayi yang tidak bersalah terjadi karena pertimbangan yang keliru; tanpa kebenaran.

Marilah kita berdoa agar bayi Yesus, Sang Terang menyinari pikiran dan hati umat manusia agar hidup dalam kebenaran dan dibebaskan dari dosa. Menghargai yang kecil dan lemah serta hidup dalam damai dengan sesamanya.

Rabu, 28 Desember 2022
Pesta Para Kanak-kanak Suci Betlehem, Martir

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version