Home BERITA Meluruskan Peristiwa Masa Kecil

Meluruskan Peristiwa Masa Kecil

0
Ilustrasi - Spion motor pecah (Seputar motor)

Jumat, 1 Oktober 2021

  • Yes. 66:10-14c
  • 1Kor.12:31-13:13.
  • Mzm.131:1.2.3.
  • Mat.18:1-5

MASA kecil kurang bahagia. Kalimat ini sering disematkan kepada orang dewasa yang sikap dan perilakunya cenderung mencari kesenangan, tanpa mempedulikan lingkungan dan orang lain.

Tidak ada orang dewasa mau disebut demikian.

Orang akan merasa tersinggung, karena yang kita assosiasikan dengan anak kecil adalah sifat-sifat yang kurang bagus seperti lemah, belum banyak pengetahuan, tidak tahu apa-apa, belum bisa bertanggungjawab, memburu kesenangan, atau perilaku konyol lainnya. 

Mungkin para murid Tuhan Yesus terkejut, ketika Yesus berkata bahwa yang terbesar dan yang masuk ke dalam Kerajaan Surga adalah orang-orang yang seperti Anak Kecil.

“Saya terkejut, menerima paket yang berisi dua buah kaca spion motor dan surat dari seseorang yang isinya meminta maaf pada saya, karena peristiwa yang sudah lama berlalu 35 tahun lalu,” kata seorang teman.

“Saya tidak menyangka dan tidak pernah berharap menerima paket itu. Kasihan dia harus terbebani rasa bersalah tentang peristiwa yang sudah lebih berlalu,” lanjutnya.

“Kejadiannya sepulang dari gereja, motor saya menyenggol motor dia yang sedang parkir lalu jatuh dan kaca spionnya pecah,” kenangnya.

“Setelah saya dirikan motor itu lalu saya masih menunggu pemiliknya supaya bisa bertanggungjawab, tetapi karena lama pemiliknya tidak datang. Lalu saya tinggal pulang, dengan sebelumnya memberi tahu penjaga parkir bahwa saya akan mengganti kaca spion yang pecah itu,” ujarnya.

“Tetapi dia tidak pernah datang, namun pekan berikutnya ketika ke gereja, kaca spion motor saya kiri kanan pecah,” lanjutnya.

“Saya heran, tetapi tidak ada yang melihat siapa pelakunya,” katanya.

“Selang beberpa hari saya ke rumah orang yang kaca spionnya saya pecahkan, dengan membawa spion baru dua buah sekaligus. Namun saya tidak bertemu dengannya, karena dia sedang pergi, lalu kaca spion saya serahkan pada keluarganya,” lanjutnya.

“Setelah itu saya pergi ke kota lain dan tidak pernah lagi mengingat peristiwa itu, sampai surat permintaan maaf dan pengakuan bahwa dari orang yang mengaku memecahkan dua kaca spion saya itu datang,” ujarnya.

“Tindakan emosional dan kekanak-kanakan meninggalkan luka yang tidak mudah dihapus,” katanya.

“Sebuah luka yang diakibatkan tindakan sembrono pada masa kecil, hingga terbawa dan bisa mempengaruhi sikap dan perbuatan di masa dewasa,” lanjutnya.

Hari ini kita dengar sabda Tuhan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.”  

Tuhan melihat dalam diri seorang anak kecil, bahwa ia tidak pernah kuatir terhadap apa pun karena ia tahu bapanya pasti akan menyediakan segala sesuatu yang ia butuhkan. 

Ia tidak mendendam dan mudah memanfaatkan, serta cepat meminta maaf. Jika bersalah.

Anak kecil itu bisa bergembira dengan orang yang gembira. Bersedih dengan orang yang sedang kesusahan.

Iman seperti anak kecil inilah yang seharusnya kita miliki.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku bisa bersikap tulus dan tidak mendendam seperti anak kecil?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version