BAPERAN-BAcaan PERmenungan hariAN.
Senin, 22 November 2021.
Tema: Kehati-hatian.
- Dan. 1: 1-6, 8-20.
- Luk. 21: 1-4.
DARI mata turun ke hati. Sebuah proses kesadaran sebelum bertindak. Mata yang terberkati dan hati yang tulus membawa orang pada tindak berbelarasa.
Bersama dengan yang lain mereka dimampukan memandang masa depan dengan lebih baik. Tidak jarang terjadi perubahan hidup di luar dugaan.
Tak jarang mukjizat pun terjadi, justru di dalam hal-hal yang kecil dan manusiawi.
Mata itu jendela hati. Kadang kita dimampukan untuk memandang ke dalam hati setiap orang dengan lebih jernih; mampu merasakan keinginan terdalam yang tersembunyi di dalam diri sendiri dan sesama.
Sebuah kepekaan naluriah.
Apa yang sering engkau lihat, di situlah hatimu berada. Hati sebagai “pakaian jiwa” diberi anugerah dan kemampuan.
Untuk membaca dan melihat keinginan yang tersembunyi; yang terdalam dari orang lain untuk dimengerti apa adanya; untuk diampuni sehingga bebas dari rasa salah dan malu.
Sebuah hati yang tergerak oleh belas kasih.
“Romo, mungkinkah Tuhan berkata lewat mimpi?”
“Ya Tergantung mimpinya apa,” jawabku.
“Macam-macam Romo. Kadang mimpinya bertubi-tubi; berseliweran, sampai tidak ingat. Adanya lelah dan pusing.
Kadang cukup jelas seperti penglihatan. Tapi engga tau apa maksudnya,” ia bertanya.
“Memang banyak buku tafsir tentang mimpi. Tapi, itu juga tergantung budaya setempat.
Mungkin ada yang “mendekati” kebenaran dalam arti bisa terjadi. Maka disadari dan lebih hati-hati kedepannya.
Ada juga merupakan bunga-bunga tidur.
Mungkin, percikan alam bawah sadar, karena mungkin lagi terbeban berat; entah karena masalah atau beban pikiran. Kekhawatiran ketakutan kecemasan yang berlebihan bisa juga sumber dari mimpi.
Saya pun pernah mendengar seorang psikolog juga belajar mengurai mimpi dan memberi beberapa alternatif-alternatif yang mungkin bisa menata tubuh, hati dan pikiran seimbang.
Saya hanya memahami sederhana saja.
Kalau mimpi itu lebih membawa kita pada sebuah kesadaran bahwa hidup itu anugerah; membawa kita untuk bersikap lebih hati-hati dalam hidup; bahkan mendorong kita untuk mengambil tindakan-tindakan yang lebih baik tidak hanya bagi diri sendiri maupun orang lain, itu mungkin lebih dapat dipercaya dan diikuti.
“Begini Mo. Saya itu kadang mimpi sebuah kejadian di masa depan. Seakan-akan itu akan terjadi. Situasi tempat dan lingkungannya persis sama sesuai dengan lingkungan pekerjaanku,” ujarnya menyela.
Memang di dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, Allah beberapa kali menyatakan kehendak-Nya lewat mimpi; diberikan secara khusus kepada para nabi atau hakim-hakim pada waktu itu.
Inti mimpi agar umat berjalan bersama dalam rancangan Allah. Allah mau menunjukkan hal yang mesti dilakukan bagi umat kudus-Nya. Dan itu juga masih dialami dalam Kitab Suci Perjanjian Baru.
Itulah salah satu cara Allah menyampaikan kehendak-Nya.
Tergantung mimpinya. Segala sesuatu yang mengarahkan hidup kita ke arah yang lebih baik, lebih adil, lebih suci dan lebih mengembangkan persaudara dan menjalin persahabatan sosial dengan semua orang, saya lebih yakin itulah kehendak Tuhan dalam diriku.
Mimpi masa depan
Dan apa yang mesti kuperbuat dan akhirnya?
“Begini Romo, mimpi saya. Di dalam suatu rapat, saya terlibat dalam diskusi yang cukup hangat. Kadang ada perasaan tak terkendali dari setiap peserta.
Situasi semakin panas. Saat itu saya mengatakan sesuatu untuk menyederhanakan masalah.
Terjadi pro dan kontra. Beberapa orang langsung menanggapi dengan temperamen. Saya tetap mengajukan argumentasi.
Pemimpin rapat pun bingung bagaimana mengatasi dan opsi apa yang diambil.
Sebulan kemudian mimpi itu nyata, Mo. Saya mengalaminya persis seperti dalam mimpi,” jelasnya.
“Bisa saja itu menjadi sebuah tanda dari Tuhan. Demi kebaikan bersama tidak berbicara kecuali diminta oleh bos.”
Silence is golden.
Sama seperti Yesus melihat kedalaman hati, baik orang yang berpunya maupun janda miskin, demikian pula kita.
Melihat kehidupan dengan hati yang hening, kita disadarkan, Tuhan memberikan tanda, sinyal dalam hidup. Termasuk lewat mimpi.
Tuhan, pekakan aku akan hadir-Mu. Amin.
Diam adalah emas, tapi tidak selalu.