Home BERITA Memaknai Puasa

Memaknai Puasa

0
Puasa Kehilangan Makna

Bacaan 1: Yes 58:1-9a
Injil: Mat 9:14-15

MUNGKIN banyak orang terjebak menjalani puasa, karena suatu kewajiban agama. Hanya memperhatikan aturan-aturan puasa menurut agama, tanpa memahami apa sebenarnya makna puasa tersebut.

Bagi orang Katolik, puasa disertai dengan pantang, memiliki makna pertobatan, penyangkalan diri, dan menyatukan dengan pengorbanan Yesus wafat di kayu salib serta fokus dalam doa.

Dalam pelaksanaan, biasanya disertai perbuatan kasih, misalnya menyisihkan uang untuk kegiatan amal.

Kadang saya dengar, ada orang mengatakan puasanya orang Katolik itu terlalu ringan. Hanya perkara makan kenyang sekali dalam sehari lalu berpantang makanan atau kegiatan yang disukai.

Puasanya orang Katolik bukan tentang berat atau ringan.

Berpuasa tapi masih mengerjakan kebiasaan atau bahkan bertengkar dengan orang lain, bukan seperti ini puasa orang Katolik.

Menurut Nabi Yesaya puasa berarti:

  • Membuka belenggu kelaliman.
  • Melepaskan tali-tali kuk, memerdekakan orang teraniaya.
  • Mematahkan setiap kuk, berbagi kepada orang lapar.
  • Memberi tumpangan berteduh.
  • Memberi pakaian orang tak punya.
  • Tidak menyembunyikan diri terhadap saudara sendiri.

Maka, semua luka akan dipulihkan dan Tuhan akan menjawab doa kita.

“Ini Aku. Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah.”

Tuhan Yesus mengkritik kebiasaan puasa orang-orang Yahudi, saat para murid Yohanes dan orang-orang Farisi mempertanyakan kenapa Ia dan murid-murid-Nya tidak puasa.

Memang dalam tradisi Yahudi, puasa juga untuk menunjukkan sebuah keprihatinan. Saat itu, Yohanes Pembaptis sedang di penjara, sehingga para muridnya berpuasa untuk menunjukkan keperihatinan mereka.

Kebersamaan dengan Yesus adalah kebersamaan dengan Allah. Bersama Allah tidak ada dukacita, prihatin ataupun kesedihan sebab hanya ada sukacita kekal.

Jadi, bukanlah saat yang tepat untuk berpuasa (prihatin, sedih) ketika sedang bersama Tuhan Yesus.

Maka Yesus menjawab mereka,

“Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka?

Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”

Pesan hari ini

Kebersamaan dengan Allah adalah kehidupan surgawi, di sana tidak ada lagi kesedihan, dukacita ataupun prihatin namun sukacita kekal.

Berpuasa dan pantang tidak melulu tentang mengurangi makan, namun berbuat kasih kepada sesama.

“Sedikit belas kasihan membuat dunia ini tidak terlalu dingin dan lebih adil. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version