Home BERITA Membawa Beban

Membawa Beban

0
Ilustrasi - Warisan orangtua. (Ist)

Rabu, 7 Desember 2022

  • Yes. 40:25-31.
  • Mzm. 103:1-2,3-4,8,10
  • Mat. 11:28-30.

MAKIN dewasa, beban hidup kita bisa makin bertambah. Tanggungjawab makin banyak. Berbagai urusan dan prioritas hidup menyita banyak waktu kita.

Beban hidup yang makin berat pun kadang membuat kita merasa kehilangan semangat dan harapan hingga kita tidak bisa melihat cahaya di ujung jalan kehidupan ini.

Tenaga dan pikiran serta waktu terkuras untuk memgurusi beban-beban kehidupan yang ada dihadapan kita.

Seperti apa yang disyeringkan oleh seorang ibu, menghadapi badai yang datang silih berganti di keluarganya.

“Sepeninggal orangtua, keadaan kami berlima menjadi kacau, karena kakak sulungku berusaha menguasai harta warisan,” ujarnya.

“Kami memang mendapatkan bagian, tetapi itu pembagian yang sangat tidak adil,” lanjutnya.

“Adikku yang nomer tiga tidak mau menerima pembagian warisan itu, bahkan dia minta pengacara untuk menggugat kakakku yang sulung,” katanya.

“Di tengah masalah ini sedang berjalan, terjadi malapetaka karena isteri kakakku yang sulung jatuh di kamar mandi dan meninggal, hingga keluarga kakakku menuduh adikku yang ketiga mengguna-gunai isteri kakak,” urainya.

“Perbedaan pendapat semakin tajam dan menimbulkan keprihatinan kami adik-adik yang lain,” paparnya.

“Rasanya gelap sekali dan kini bukan lagi soal warisan, namun nyawa ganti nyawa,” lanjutnya.

“Saat merasa beban hidup makin berat, kami seakan menggelinding makin jauh ke bawah. Terima kenyataan bahwa hidup ini memang seperti roda,” paparnya.

“Jika saat ini kami merasa terpuruk, pahami bahwa fase ini hanya sementara. Yakini akan ada saatnya kami bisa kembali bangkit dan naik lagi,” ujarnya.

“Kami semua hanya mohon pengampunan dan kesabaran serta bimbingan di tengah kesulitan ini,” imbuhnya.

“Hanya melalui doa kami berserah di tengah kegelapan jalan kehidupan di dunia,” tegasnya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”

Jangan ragu untuk datang kepada Yesus memohon pertolongan dan kekuatan ketika hidup ini terasa berat, ketika permasalahan hidup tidak pernah terselesaikan dengan benar

Jangan biarkan diri ini berkubang dalam keputusasaan.

Dalam Yesus, selalu tersedia pintu-pintu pengharapan yang terbuka,

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku larut dalam keputuasaan atau berusaha datang pada Tuhan?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version