“APA yang kamu lihat, itulah yang kamu peroleh.”
Cara manusia memandang ditentukan oleh dua mata, yakni mata kepala dan mata jiwa.
Mata kepala melihat benda, mata jiwa menangkap maknanya. Dua orang berbeda yang melihat objek yang sama bisa menangkap dua makna berbeda, karena mata jiwa amat menentukan penilaiannya.
Hal itu relevan dengan ajaran Yesus hari ini (Matius 7:1-5).
Pertama, janganlah menghakimi, supaya kalian tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang telah kalian pakai untuk menghakimi, kalian akan dihakimi (Matius 7:1). Yang memandang dengan jiwa penuh kasih akan memperoleh kasih; yang melihat tanpa belas kasihan takkan mengalami belas kasihan (Yakobus 2:13).
Kedua, orang diajak untuk menyadari dan membenahi mata jiwanya. Orang yang mata jiwanya kotor tidak mungkin membersihkan mata jiwa sesamanya.
Sambil berseloroh, Yesus bersabda, “Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu?” (Matius 7:4).
Yesus menyamakan orang demikian dengan kaum munafik. Mereka ini suka mengurusi kesalahan kecil orang lain, tetapi lalai mengakui dan membenahi kelemahan besar dirinya sendiri.
Yesus mengajar mereka untuk membereskan dirinya sebelum mencampuri urusan orang lain. “Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.” (Matius 7:5).
Penyakit di atas menjangkiti hampir semua orang, sejak zaman Yesus hingga saat ini. Karena itu, ajaran Yesus dalam injil hari ini masih sangat relevan.
Yesus mengingatkan kita yang cenderung ingin membenahi orang lain, tetapi suka lupa membenahi diri sendiri.
Apakah aku seorang munafik yang suka mengkritisi orang lain dan mengoreksi mereka tanpa lebih dulu membenahi diri sendiri?
Bila tidak, bersyukurlah. Jika ya, inilah saatnya untuk membenahi mata jiwa.
Senin, 26 Juni, 2023
