Home BERITA Memelihara Tuyul Gundul

Memelihara Tuyul Gundul

0
Ilustrasi - Mencari pesugihan (Sonora.id)

Puncta 24.03.22
Kamis Prapaskah III
Lukas 11: 14-23

SERING ada orang yang iri melihat kesuksesan orang lain. Ada teman yang sukses memperoleh jabatan dengan mudah. Ada yang kaya mendadak. Ada pula yang usahanya laris dan ramai dikunjungi pembeli.

Lalu muncullah kasak-kusuk di antara pesaing-pesaingnya.

Ada yang menuduh usahanya berhasil karena meminta pesugihan di Gunung Kawi. Ada lagi yang berkisah orang itu melakukan ritual di Laut Selatan mengundang Nyi Blorong. Ada pula tetangga yang menceritakan dia punya tuyul.

Orang yang iri berusaha menjatuhkan mereka yang berhasil dengan menyebarkan berita-berita miring.

Kalau zaman now orang bisa cepat kaya raya seperti sultan karena ada aplikasi binary option. Itulah Tuyul zaman digital. Orang bodoh gampang tertipu. Tergiur pengin cepat kaya tanpa kerja keras.

Ketika kedoknya terkuak dan tertangkap, para pengikutnya bengong melompong jadi tumbal. Uang bermilyar-milyar yang dikumpulkan dengan kerja keras hilang tanpa bekas oleh setan aplikasi yang cerdas.

Yesus banyak membuat mukjizat. Ia mengusir banyak setan. Bisa jadi di antara kaum Yahudi ada juga dukun, tabib atau orang pintar yang berpraktik mengusir setan.

Yesus dianggap menjadi saingan mereka. Makin banyak orang Yahudi yang percaya dan mengikuti Yesus. Makin tidak sukalah para pesaing-Nya.

Hal ini menimbulkan kecemburuan dan iri hati. Orang-orang itu lalu menyebarkan berita bahwa Yesus mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan. Ada pula mereka yang meminta suatu tanda ajaib dari surga.

Maka Yesus menjawab tuduhan mereka. “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah pasti runtuh.”

Ia mengajak mereka berpikir dengan jernih dan logis.

“Kalau iblis itu terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan?”

Mereka harus berpikir dengan cerdas. Tidak asal menuduh tanpa dasar.

Kalau Bagongnya Ki Seno berkata kepada Sengkuni, “Cangkem ki ngomong ora waton njeplak Ni.”

Yesus memukul balik lawan-lawannya yang menuduh tanpa bukti. Kuasa Yesus berasal dari Allah. Ia tidak membutuhkan bantuan dari kuasa setan. Sabda-Nya penuh kuasa dan wibawa.

Hasilnya adalah untuk kebaikan dan keselamatan banyak orang. Kalau kuasa setan biasanya hanya untuk diri sendiri dan mengorbankan orang lain, jadi tumbal.

Kita juga sering mengalami dicurigai oleh orang karena keberhasilan kita. Dituduh karena KKN-lah, senang cari muka, cari panggung atau pengin dipujilah.

Orang yang tidak suka bisa menyebarkan berita miring kemana-mana. Yang harus kita buat hanyalah tetap konsisten melakukan kebaikan dengan tulus tanpa pamrih.

Tidak perlu terpengaruh oleh cerita-cerita orang iri dan cemburu. Tetap konsisten dengan komitmen kita sendiri

Pergi ke India lewat Afganistan,
Mencoba mendaki puncak Everest.
Orang iri selalu ingin menjatuhkan,
Ia tidak suka melihat orang lain sukses.

Cawas, singkirkan rasa irihati….

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version