Home BERITA Memetik Buah dari Perbuatan

Memetik Buah dari Perbuatan

0
Ilustrasi: Efek komputer pada kesehatan.(Ist)

Rabu, 11 Mei 2022

  • Kis. 12:24-13:5a.
  • Mzm. 67:2-3.5.6.8.
  • Yoh. 12:44-50.

BECIK ketitik ala ketara memiliki makna yang baik akan terbukti, yang buruk akan terbuka pada waktunya meskipun ditutupi serapat apa pun.

Kita harus berhati-hati dalam berucap, bertindak atau berperilaku karena semua akan terlihat pada waktunya.

Kebaikan dan keburukan berpulang kepada kita para pelakunya.

Perbuatan baik mendapatkan kebaikan dan perbuatan buruk mendapat keburukan, meskipun terkadang butuh waktu untuk membuktikannya.

“Mengapa kamu tidak menuntut, mereka yang telah menfitnah kamu, hingga kamu kehilangan pekerjaan dan jabatan serta nama baikmu?” tanya seorang ibu kepada sahabatnya.

“Apa manfaatnya jika semua orang tahu bahwa itu hanya sekedar fitnah terhadapku?” jawab sahabat ibu itu.

“Apakah kalau orang tahu apa yang terjadi sebenarnya, lalu aku dikembalikan pada posisiku, pekerjaanku, dan relasi dengan teman-teman bisa baik seperti dulu?” lanjutnya.

“Saat ini aku mau meneruskan hidup tanpa mau mengungkit apa yang telah berlalu. Bukan tanggungjawab saya meluruskan apa yang diifitnahkan, karena itu semua tidak mengubah apa pun terhadap perjalanan hidup saya,” sambungnya lagi.

Becik ketitik ala ketara ini yang aku yakini dan aku jalani,” ujarnya.

“Yang penting saya melakukan yang baik, benar dan tidak bertentangan dengan kehendak Allah,” tegasnya.

“Namun namamu jelek dan dianggap orang tidak benar,” sanggah ibu itu.

“Itu tidak mempengaruhi apa pun dalam hidupku, saya tidak lagi merasa kecewa atau sedih, anggap saja bahwa semua yang telah terjadi adalah pelajaran hidup yang harus saya lalui,” tegas sahabat itu.

“Saya ingin menjalani hidup dengan semangat, menjalani apa yang menurut suara Tuhan yang ada di hatiku itu benar dan baik,” sambungnya.

Dalam bacaan Injil hari in,i kita dengar demikian,

“Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.

Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya u pada akhir zaman.”

Sabda Tuhan hari ini mengingatkan kita akan pentingnya memaknai hidup di dunia ini.

Tuhan Yesus menegaskan bahwa kebermaknaan hidup kita sangat terkait dengan apa yang kita katakan dan lakukan bagi Tuhan melalui sesama.

Perilaku kita hanya akan membawa makna terdalam dalam hidup ini, manakala kita selalu berpegang pada sabda Tuhan.

Jika kita tidak mengikuti sabda Tuhan kita masuk dalam kegelapan labirin kehidupan yang tanpa ujung, namun jika kita berpegang sabda Tuhan kita berjalan di jalan terang-Nya.

Tuhan datang untuk membawa keselamatan, sukacita dan penghiburan.

Dia hadir di dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepadanya tidak tinggal dalam kegelapan. Ia datang untuk menyelamatkan dunia, bukan untuk menghakimi dunia.

Ia datang untuk menyampaikan perintah Bapa karena perintah Bapa adalah hidup yang kekal.

Orang yang menolak perkataan Yesus menolak hidup kekal itu.

Bagaimana dengan diriku?

Jalan mana yang selama ini aku tapaki dalam peziarahan hidup ini?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version