Suatu hari ada seorang pencari emas yang menemukan sejumlah besar emas yang sangat indah di sebuah ladang. Ia tahu pemilik ladang itu tidak menyadari kalau ada emas di ladangnya. Karena itu, ia memutuskan untuk membeli ladang itu. Ia mau bayar berapa pun harga ladang itu. Baginya, emas itu jauh lebih berharga daripada ladang itu.

Pemilik ladang pun setuju dengan apa yang diinginkan pencari emas itu. Pemilik ladang itu mendapatkan sejumlah uang. Beberapa lama kemudian, sang pemilik baru mulai mengadakan penambangan di ladang itu. Ratusan ton emas ia peroleh dari ladang itu. Setelah dikurangi biaya produksi, ia mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Ia menjadi orang yang kaya raya. Hidupnya menjadi lebih sejahtera. Sedangkan pemilik ladang sebelumnya gigit jari. Hasil penjualan ladang itu hanya untuk hidup tiga tahun.

Sahabat, hidup manusia itu terbentuk oleh pilihan-pilihan, terbentang dari yang biasa-biasa sampai yang memeras otak. Mau jadi apa saya nanti, mau pakai baju apa saya hari ini? Mau makan apa hari ini dan hari esok? Harus menikah dengan siapa? Apakah karir masa depanku? Orang harus memilih. Orang tidak bisa berhenti di tengah jalan. Seorang bijak berkata, “Di depan setiap orang terbentang jalan yang luhur dan rendah dan tiap orang menentukan jalan yang harus ditempuh jiwanya.”

Kisah di atas menunjukkan bahwa kesuksesan seseorang itu tumbuh berkat pilihan yang dilakukan dengan penuh resiko. Sang pencari emas berani mempertaruhkan modalnya untuk meraih kesejahteraan hidup. Tentu saja, ia tahu resiko besar akan menimpa dirinya, kalau di ladang itu tidak ada emas ratusan ton.

Keberanian menghadapi resiko itu menunjukkan bahwa ia orang yang beriman. Orang yang punya pegangan hidup pada Tuhan. Orang yang memiliki arah hidup yang jelas. Orang yang bekerja dengan perhitungan-perhitungan yang cermat, karena yakin Tuhan senantiasa menyertai dirinya.

Besar dan kecil, pilihan-pilihan kitalah yang menata hari-hari hidup kita. Untuk itu, orang mesti menetapkan pilihan hidupnya. Mau jadi apa dia kelak, saat sekaranglah yang mesti mulai ditentukan. Orang tidak perlu menunggu lama-lama. Dengan menetapkan pilihah hidup itu, orang mulai membangun strategi-strategi untuk meraih sukses dalam hidupnya.

Orang beriman senantiasa menjatuhkan pilihan hidup setelah menemukan rencana Tuhan atas dirinya. Tuhan punya rencana atas diri setiap orang. Tuhan telah menetapkannya sejak Dia menciptakan manusia itu. Yang penting bagi manusia adalah bagaimana ia menemukan rencana Tuhan itu bagi dirinya. Untuk itu, orang butuh penegasan roh. Orang mesti mencari dan menemukan rencana Tuhan itu bagi dirinya.

Mari kita berusaha menentukan pilihan hidup kita bersama Tuhan. Dengan demikian, hidup ini memiliki makna. Hidup ini menjadi suatu kesempatan untuk membahagiakan diri dan sesama. Let’s always move on and move up. Tuhan memberkati.