Memiliki Hati Peduli terhadap Sesama

0
227 views
llustrasi

HIDUP ini menjadi sungguh-sungguh berarti, ketika manusia tidak melupakan orang-orang yang ada di sekitarnya.

Setelah pulang kerja, seorang pria selalu melewati sekelompok pengemis yang tinggal tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Keesokan harinya, pagi-pagi ia membuat 15 nasi bungkus yang dia masak sendiri. Nasi goreng itu kemudian diberikannya kepada para pengemis itu.

”Saudara-saudara, silakan makan pagi ya,” kata pria itu.

Beberapa pengemis segera menghampiri pria itu. Ada seorang pengemis mengambil dua bungkus. Ia berkata, ”Saya ambil dua, ya, Pak. Satu buat ayah saya yang sedang sakit.”

Sore harinya, pria itu datang lagi bersama temannya yang seorang dokter. Pria itu bertanya, ”Saudara-saudara, ada yang sakit di sini?”

Para pengemis itu menunjuk ke suatu tempat dan terdapat sekitar 5 orangtua yang tergeletak sakit. Lalu sang dokter segera memeriksa mereka semuanya.

Salah seorang bapak berkata kepada pria itu, ”Pak, Bapak sudah seperti gembala kami, memperhatikan kami, yang lapar, yang sakit. Kami sangat bersyukur.”

Lalu pria itu memeluk bapak itu dan berkata, ”Tuhan kitalah Gembala yang baik.”

Melepaskan kepentingan diri

Kita hidup dalam kebersamaan dengan orang lain. Ada orang-orang di sekitar kita yang kurang beruntung dalam hidup mereka. Mereka hidup dalam kekurangan. Dengan situasi seperti itu, mereka tidak berdaya dalam banyak hal. Karena itu, mereka butuh uluran tangan dari sesamanya yang lebih beruntung.

Kisah di atas memberi kita inspirasi untuk memiliki hati yang tergerak bagi sesama kita yang kurang beruntung dalam hidup mereka. Pria itu begitu memiliki perhatian yang besar kepada sesamanya yang miskin.

Ia tidak tega melihat mereka kelaparan, karena ketiadaan makan. Ia tidak rela mereka hidup dalam situasi sakit-sakitan. Dengan segala yang ada pada dirinya, ia membantu mereka. Ia juga bekerja sama dengan sahabatnya yang memberikan pengobatan kepada orang-orang miskin itu.

Hidup ini bukan hanya untuk diri kita sendiri. Kita menjadi berarti bagi diri kita, ketika kita berjuang bersama orang-orang yang ada di sekitar kita. Mereka juga menjadi bagian dari hidup kita. Tanpa mereka, kita tidak berarti apa-apa. Karena itu, yang dibutuhkan dari kita adalah kepekaan terhadap sesama. Kepekaan itu ditunjukkan dengan memiliki hati yang mudah tergerak oleh sesama yang sedang menderita.

Tentu saja hal ini tidak mudah, karena kita memiliki kepentingan diri sendiri. Kita sering merasa bahwa hidup ini hanya untuk diri kita sendiri. Akibatnya, kita memaksakan berbagai hal untuk kepentingan diri sendiri. Kita tidak peduli terhadap orang-orang yang ada di sekitar kita.

Mari kita mendidik hati nurani kita agar senantiasa memiliki kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan diri kita. Kita asah tangan kita untuk mau menolong orang-orang yang membutuhkan pertolongan kita.

Tuhan memberkati.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here