YESUS menggambarkan Kerajaan Surga seperti jala yang ditebarkan di laut dan mengumpulkan pelbagai jenis ikan (Matius 13:47-53). Ada yang baik dan ada yang buruk.
Keduanya tercampur.
Hal ini mengingatkan orang akan perumpamaan tentang gandum dan ilalang. Tidak selamanya mereka itu bersama-sama. Pada akhirnya akan dipisahkan. Yang baik dikumpulkan dan yang buruk dibuang.
Kapan hal itu terjadi?
Tidak seorang pun mengetahuinya. Karena itu, setiap orang perlu terus menerus berjaga-jaga. Bukan terutama untuk menantikan saat itu tiba, melainkan menggunakan setiap detik dalam hidup ini sebagai persiapan terbaik.
Kedua, orang perlu memahami hal itu (Matius 13:51). Tidak hanya memahami dengan kepalanya, melainkan dengan mengambil langkah yang tepat.
Ketiga, dengan menyambut ajaran Yesus sebagai jalan keselamatan yang baru tanpa meninggalkan tradisi lama.
“Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya” (Matius 13:52).
Harta yang lama itu antara lain tradisi Yahudi dan harta yang baru adalah ajaran Yesus. Perlu diingat bahwa injil Matius ditulis untuk jemaat Kristen yang bertobat dari agama Yahudi.
Mereka itu kelanjutan dari Perjanjian Lama dan hidup dalam Perjanjian Baru.
Demikian pula, orang-orang Kristen pada zaman sekarang merupakan kelanjutan dari “Gereja” dalam Perjanjian Lama.
Mereka perlu memahami karya Tuhan pada zaman itu untuk mengerti karya Yesus pada saat ini.
Mereka yang mengerti dan melaksanakannya akan termasuk dalam kelompok ikan yang baik. Sedang mereka tidak mau mendengar, memahami, dan melaksanakannya akan dibuang.
Pada akhirnya, Tuhan memisahkan yang baik dari yang buruk. Akan termasuk yang manakah kita nanti?
Kamis, 3 Agustus 2023