“Bahkan ketika sampai retret selesai pun dan harus kembali ke pasturan, para tamu tak diundang itu tetap saja datang mengalir tanpa putus,” jelas Prayitna.
“Termasuk seorang romo Belanda tinggi orangnya. Saya selalu mendoakan roh siapa pun yang datang,” jelasnya.
Belakangan, Prayitna menyempatkan diri bertanya kepada ibu ahli paranormal itu: mengapa dia rajin disambangi mahkluk-mahkluk aneh dari dunia lain itu?
Kata ibu paranormal itu cukup mengejutkan. “Itu karena roh-roh itu tahu dengan siapa mereka bisa dan harus ‘berkomunikasi’. Mereka selalu mencari ‘orang-orang’ yang punya kepekaan hingga keinginan mereka berkomunikasi bisa diakomodasi,” terang Prayitna menirukan omongan ibu paranormal.
Karena terus didatangi roh-roh gentayangan yang semakin banyak, Prayitna merasa hidupnya menjadi terganggu. “Praktis selama 24 jam, keseharian saya selalu direcokin oleh kedatangan roh-roh gentayangan tadi. Saya jadi tidak bisa tidur nyenyak karena kehadiran tamu-tamu tak diundang tadi,” kata Prayitna.
Prayitna menambahkan, kemampuan ‘berkomunikasi’ dengan mahkluk-mahkluk dunia lain itu sekali waktu berhenti, namun kemudian berlanju pada tahun 2004. (Bersambung)