Puncta 11 Maret 2024
Senin Prapaskah IV
Yohanes 9: 1-41
DISKUSI panjang di Injil Yohanes Bab sembilan ini sungguh menarik direnungkan. Yohanes menceritakan kisah ini dari berbagai sudut dan permasalahan.
Perikopenya sangat panjang dalam satu bab tersendiri. Ada 41 ayat untuk membahas satu pokok permasalahan.
Tokoh utamanya adalah orang buta yang sejak lahir disembuhkan Yesus pada Hari Sabat. Hal ini jelas menimbulkan permasalahan. Hari Sabat bagi orang Yahudi adalah hari kudus, dimana orang tidak boleh bekerja.
Kaum Farisi menyangkal bahwa Yesus berasal dari Allah karena tidak menghormati hari Sabat. Tetapi orang buta itu percaya bahwa Dia adalah nabi. Tidak ada orang yang bisa memelekkan mata jika Ia tidak berasal dari Allah.
Orang buta itu berani mempertanggungjawabkan imannya bahwa Dia yang telah memelekkan matanya adalah Tuhan sendiri.
Kendati harus berhadapan dengan kelompok garis keras seperti kaum Farisi, tetapi dia secara dewasa dan sendiri menjawab penentangnya.
Justru dalam situasi kritis dan terjepit itu, imannya makin bertumbuh makin kuat. Awalnya dia tidak tahu siapa yang menyembuhkan.
Kemudian dia mengenali “orang yang disebut Yesus itu.” Ketika orang-orang Farisi mendesak, “apakah katamu tentang Dia? Orang buta itu menjawab, “Ia adalah seorang nabi.”
Orang yang berani percaya pada Yesus bahwa Dia adalah utusan Allah diusir keluar dari masyarakat. Lalu Yesus mendekati dan bertanya, “Percayakah engkau kepada Anak Manusia?” Ia menjawab, “Aku percaya Tuhan!”
Inilah proses beriman. Dari awalnya tidak tahu, namun akhirnya dengan berbagai tantangan dan kesulitan yang harus dihadapi, orang buta itu berani mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan.
Semoga iman kita juga semakin bertumbuh walau harus menghadapi tantangan, kesulitan; dikucilkan, disingkirkan, dicemooh, dihina dan dicaci maki karena kita percaya pada Kristus.
Justru kalau tidak menghadapi tantangan dan kesulitan, iman kita akan lembek, lemah dan mati. Tetapi Yesus tidak membiarkan kita berjalan sendiri.
Kepada orang buta yang sudah diusir keluar itu, Yesus datang menghampiri dan menemani. Kita semua juga ditemani dan didampingi oleh Yesus saat kita menghadapi kesulitan. Jangan takut.
Dalam kalender ada tahun Tikus,
Sekarang kita memasuki tahun Naga.
Banyak tantangan jadi murid Kristus,
Percayalah Tuhan Yesus bersama kita.
Cawas, marhaban ya Ramadan
Rm. A. Joko Purwanto, Pr