Home LUMBUNG GAGASAN Mencari Keuntungan

Mencari Keuntungan

0

“Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu.” (Ams 8, 5)

KORAN hari ini masih memuat berita tentang vaksin palsu yang banyak beredar dan telah memakan korban. Media menyebut ada 12 vaksin yang dipalsukan dan beredar. Pemalsu vaksin sudah ditangkap pihak berwajib. Mereka adalah sepasang suami isteri. Sambil menyesali perbuatannya, mereka mengakui bahwa pemalsuan itu dilakukan karena mereka mendapat keuntungan besar, tanpa memikirkan akibatnya.

Apa yang dilakukan oleh pasutri ini bisa menjadi gambaran umum kehidupan masyarakat jaman ini, yakni mencari keuntungan. Keuntungan harus dicari dan didapatkan, entah dalam jumlah kecil atau besar. “Sithik ora ditampik, akeh saya pekoleh!” Keuntungan sering diukur dengan uang atau materi yang didapat; fasilitas atau kemudahan yang dinikmati; kuasa, jabatan atau kedudukan yang diperoleh.

Banyak orang berusaha dalam berbagai bidang atau mengerjakan berbagai hal siang dan malam demi sebuah keuntungan. Banyak badan usaha atau perusahaan dikelola secara profesional agar bisa mendapatkan keuntungan. Banyak orang meninggalkan kampung halaman dan merantau ke berbagai kota untuk mengadu nasib dan mendapatkan keuntungan. Peluang dan kesempatan tidak dibiarkan berlalu begitu saja, demi keuntungan yang bisa didapat.

Kuatnya pengaruh finansial atau uang bisa membuat seseorang terbelenggu oleh ambisi, kerakusan dan ketamakan untuk mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri, tanpa memikirkan kepentingan atau keselamatan orang lain. Mengejar keuntungan untuk diri sendiri bisa merugikan atau mengurbankan orang lain. Kecenderungan ini bisa dialami siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Kiranya tidak ada orang yang kebal dari godaan mencari keuntungan. Motivasi mencari untung bisa juga bersembunyi dalam kata-kata ramah, sikap sopan atau praktek kesalehan lain. “Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak.” Manusia tidak bisa menentukan keuntungan dan kemalangan.

Teman-teman selamat malam dan selamat beristirahat. Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version