Pertama-tama kita sepakati dulu, siapakah kaum awam itu? Dalam dokumen Gereja, definisi awam ada dua, yakni definisi teologis dan tipologis. Definisi teologis mengatakan bahwa kaum awam adalah mereka yang tidak menerima tahbisan suci. Jadi, suster dan bruder termasuk di sini. Namun demikian, saya mengikuti definisi tipologis, yakni warga Gereja yang tidak ditahbiskan, yang juga bukan biarawan/biarawati. Jadi, yang kita sepakati sebagai awam di sini adalah orang “biasa-biasa” saja dalam Gereja.
Daftar Santo/Santa dari Kaum Awam
Saya menemukan daftar orang kudus dari kaum awam dari sebuah blog, i.e. unamsanctamcatholicam.blogspot.com. Coba kita amati daftar kaum awam di bawah ini.
Santa Helena (wafat tahun 330)
Santa Monica, (387)
Santo Edwin, (633)
Santo Wenceslaus dari Bohemia, (935)
Santo Vladimir dari Kiev (1015)
Santo Henry, Adipati dari Bavaria (1024)
Santo Stefanus I dari Hungaria (1038)
Santo Edward (1066)
Santa Margareta dari Skotlandia (1093)
Santo Louis IX dari Perancis (1270)
Santa Katarina dari Genoa (1510)
Santo Juan Diego (1548)
Santo Dominikus Savio (1857)
Santa Gemma Galgani, (1903)
Santa Jeanne d’Arc (1431)
Santo Joseph Moscati (1927)
Santo Kosmas dan Damianus (287)
Santo Benediktus Yosef Labre (1783)
Santa Gianna Beretta Molla (1962)
Beato Frederic Ozanam (1853)
“Blessed” Pier Giorgio Frassati (1925)
Frank Parater (1920)
Dari daftar di atas, sembilan nama berasal dari kalangan bangsawan, yakni Santo/Santa Helena, Edwin, Wenceslaus, Vladimir, Henri, Stefanus I, Edward, Margareta dari Skotlandia, dan Louis IX dari Perancis. Jadi, kendati awam, lingkungan hidupnya tentu berbeda dengan kaum awam pada umumnya.
Menarik juga melihat bahwa terdapat orang kudus yang tidak seratus persen awam. Misalnya Frank Parater, yang adalah calon imam dari sewaktu meninggal. Juga, Pier Giorgio Frassati, anggota kelompok awam dari ordo Dominikan. Ada juga orang kudus yang bermaksud menjadi imam atau kaum religius tetapi tidak jadi karena sakit dan meninggal, misalnya Santo Dominikus Savio dan Santa Gemma Galgani.
Mungkin masih ada orang kudus yang belum masuk dalam daftar di atas. Itu semata-mata karena terbatasnya pengetahuan kami. Yang jelas, daftar itu hanya ingin menegaskan lagi bahwa yang dipanggil untuk menjadi suci bukan hanya kaum berjubah, tetapi seluruh umat beriman, dimana kaum awam termasuk di dalamnya.