Home BERITA Mendengarkan dan Melaksanakan

Mendengarkan dan Melaksanakan

0
Bunda Maria dan Bayi Yesus.

TUHAN Yesus baru saja membungkam orang-orang yang mengatakan bahwa Dia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan (Lukas 11:15-26). Mereka itu menunjukkan sikap tidak percaya, baik terhadap sabda maupun karya Yesus. Mereka tidak mendengarkan dan melaksanakan sabda-Nya.

Hari ini, bacaan Injil yang pendek (Lukas 11:27-28) mewartakan tentang orang yang terberkati. Seorang wanita dari antara orang banyak berkata kepada Yesus, “Berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui Engkau” (Lukas 11:27).

Berbahagia berarti diberkati Tuhan. Wanita itu tidak hanya melihat karya Yesus dan percaya, tetapi memuji Bunda Maria, ibu-Nya.

Sebelumnya, dua kali kita membaca seruan serupa itu.

Pertama, malaikat Gabriel yang menampakkan diri kepada Bunda Maria berkata, “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau” (Lukas 1:28).

Kedua, ketika menyambut Maria yang berkunjung ke rumahnya, Elisabeth berkata, “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu” (Lukas 1:42).

Dikaruniai dan diberkati mempunyai makna yang sama dengan berbahagia.

Bunda Maria diberkati bukan karena dipilih Tuhan, melainkan karena dia mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya (Lukas 1:38). Dia melaksanakan sabda itu sampai di bawah kayu salib (Yohanes 19:25-27).

Yesus menegaskan hal yang sama, ‘Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya” (Lukas 11:28). Memelihara berarti menaati, melakukan, atau mewujudkannya.

Dengan sabda-Nya itu Yesus mengajarkan bahwa berkat Tuhan tersedia untuk setiap orang. Berkat dari Tuhan cuma-cuma; hadiah dari Tuhan. Namun Tuhan memberikan kepada orang yang siap menerimanya.

Siapa yang siap menerima berkat itu? Mereka yang mendengarkan sabda-Nya dan melaksanakannya. Sabda dan ajaran-Nya diringkas dalam perintah utama, yakni kasihilah Tuhan Allahmu dan sesamamu manusia (Matius 22:37-39).

Apakah kita sudah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan akal Budi (Matius 22:37)? Apakah kita telah mencintai sesama seperti mencintai diri sendiri (Matius 22:39)?

Semoga kita pun menjadi manusia yang terberkati.

Sabtu, 12 Oktober 2024
HWDSF

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version