Home BERITA Mengadili Yesus

Mengadili Yesus

0
Mengadili Yesus

Bacaan 1: Yes 52:13 – 53:12

Bacaan 2: Ibr 4:14-16; 5:7-9

Injil: Yoh 18:1 – 19:42

Berdasarkan Kitab Suci, kita mengetahui ada dua proses pengadilan berbeda yang dialami Tuhan Yesus, yaitu Pengadilan Yahudi dan Pengadilan Romawi. Kejadiannya pada hari pertama Hari Raya Roti Tak Beragi dalam paskah Yahudi.

Dalam Pengadilan Yahudi, Tuhan Yesus menjalani dalam tiga tahapan yaitu dihadapan:

  • Hanas, mertua Imam Besar Kayafas.
  • Imam Besar Kayafas.
  • Mahkamah Agama Sanhedrin.

Yesus dituduh melakukan pelanggaran agama pada tingkat yang berat, yaitu menghujat Allah karena menyamakan Diri-Nya dengan Allah dengan konsekuensi hukuman mati.

Saat itu Israel dijajah bangsa Romawi, sehingga pengadilan Yahudi tidak berhak menjatuhkan hukuman mati lalu melimpahkan kasus ini kepada pengadilan Romawi, supaya hukuman mati dapat dijalankan.

Dalam Pengadilan Romawi pun, Yesus menjalaninya dalam tiga tahapan juga yaitu dihadapan:

  • Gubernur Romawi Pontius Pilatus, secara politik tidak ada kesalahan
  • Raja Herodes (karena Yesus berasal dari Galilea), raja pun tidak menemukan kealahan
  • Gubernur Pontius Pilatus, dalam pengadilan secara resmi (bahasa Yunani: Litostrotos; bahasa Ibrani: Gabata‎) dan menjatuhkan hukuman mati dengan disalibkan

Hanya berselang lima hari, masyarakat Yahudi berubah 180 derajat.

Dari mengelu-elukan-Nya saat masuk Yerusalem sebagai Raja, lalu menganggap-Nya sebagai penghujat Allah. Yesus memberi teladan pada para pengikut-Nya, harus tetap taat menjalani penderitaan karena nama-Nya.

Meski dicaci, dihina, dianiaya bahkan beberapa saudara ada yang dibunuh karena mengimani Yesus, harus tetap teguh dan percaya bahwa kita akan berhasil melewati semua penderitaan itu menuju kehidupan kekal yang penuh sukacita.

Pada zaman sekarang, banyak mereka yang dahulu adalah pengikut Kristus lalu meninggalkan-Nya dan kemudian menyerang Dia (termasuk para pengikut-Nya) sebagai sesat. Inilah pengadilan Yesus pada zaman “now”.

Nabi Yesaya bernubuat bahwa hamba yang diutus-Nya, akan berhasil melewati semua penderitaan itu. Menderita hingga mukanya sangat buruk dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi.

Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.

Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,…

Pesan hari ini

Tetap teguh dalam iman dan jangan berbalik mengadili-Nya dengan meninggalkan Dia, sebab Dia menderita karena dosa-dosamu.

“Ketika kamu memandang salib, kamu memahami betapa Yesus mencintaimu.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version