Home BERITA Mengalahkan Diri Sendiri

Mengalahkan Diri Sendiri

0

Bacaan 1: Kej 3:9-24

Injil: Mrk 8:1-10

Dalam kasus pembunuhan berantai Wowon, tersangka D mengaku mau melakukan pembunuhan karena tergiur uang sejumlah Rp 500 juta dari WE alias A.

D telah menghabisi tujuh nyawa dari sembilan korban namun hingga kini, ia tak menerima uang yang dijanjikan. Janji palsu W telah menjerumuskan D hingga mendekam di penjara bersama WE dan DS.

D tak kuasa mengalahkan dirinya sendiri terhadap godaan iming-iming Rp 500 juta.

Musuh terbesar setiap orang bukanlah orang lain, namun dirinya sendiri.

Banyak orang berpikir bagaimana cara mengalahkan orang lain, tetapi tidak menyadari bahwa hal buruk dalam dirinya malah membelenggu sendiri.

Hawa tak mampu mengendalikan diri saat diperdaya oleh Iblis, si Ular Tua, sehingga ia menjadi tak lagi taat pada-Nya dan memakan buah terlarang.

“Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.”

Sejak itulah dosa masuk ke dalam manusia dan menerima hukuman:

  • Perempuan akan susah payah saat mengandung dan kesakitan saat melahirkan.
  • Laki-laki akan setengah mati mencari rejeki.
  • Manusia terusir dari kehidupan kekal di Taman Eden

Manusia sepertinya memang harus diusir dari Taman Eden agar ia tidak hidup kekal dalam keberdosaannya. Manusia perlu dikuduskan lagi sebelum kembali ke Taman Eden.

Maka Bunda Maria sebagai Bunda yang dikandung tanpa noda dosa mengingatkan manusia agar bertobat dari dosa dalam penampakannya kepada Santa Bernadette Soubirous di Lourdes pada tanggal 11 Februari 1858.

Gereja katolik kemudian merayakannya sebagai pesta Santa Perawan Maria dari Lourdes.

Para murid saat dicobai Tuhan Yesus untuk menyediakan makanan bagi 4000 orang juga tak mampu mengalahkan dirinya sendiri. Para murid telah menyerah dan merasa tak mampu sebelum melakukannya karena terlalu mengandalkan diri sendiri.

Mereka lupa mensyukuri bekal roti yang ada meski seolah tak berarti (menurut mereka). 

Tanya-Nya, “Berapa roti ada padamu?”

Jawab mereka: “Tujuh.”

Tujuh lambang kesempurnaan dalam tradisi Yahudi untuk mampu menyelesaikan masalah makanan yang harus disediakan. Bahkan akhirnya sisa tujuh bakul, sempurna.

Pesan hari ini

Setiap orang punya kesempatan untuk mengalahkan egonya yang tinggi dengan cara mengendalikan diri dan bersyukur.

“Bersyukurlah jika kamu tidak tahu sesuatu. Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version