TIDAK ada manusia yang super. Artinya, dapat melakukan segala sesuatu dengan berbagai persoalan yang mesti dihadapinya.
Seorang gadis begitu tidak peduli terhadap hidupnya. Ketika mengalami berbagai kesulitan dalam hidupnya, ia tidak mau dibantu. Baginya, ia bisa membantu dirinya sendiri. Ia bisa melakukan apa saja bagi dirinya sendiri. Karena itu, ia merasa sangat percaya diri menjalani hidup ini.
Suatu hari, gadis itu menghadapi masalah yang sangat pelik. Ia berjuang untuk memecahkan masalah itu, namun ia tidak mampu. Ia mau melupakannya, namun ia tidak bisa. Ia merasa gengsi kalau masalah itu tidak bisa ia selesaikan.
“Ayo, kamu bisa menyelesaikan masalah ini. Jangan mundur satu langkah pun,” katanya dalam hati.
Namun gadis itu tidak bisa menyelesaikan masalahnya. Terlalu sulit baginya. Ia menyerah. Ia meminta bantuan dari orangtuanya. Masalah itu kemudian dapat diselesaikan berkat campur tangan orangtuanya.
Terbuka pada rahmat Tuhan
Sering manusia merasa diri mampu melakukan segala sesuatu tanpa bantuan orang lain. Ada berbagai alasan orang mau berjuang sendiri ketika mengalami persoalan-persoalan hidup. Orang merasa martabatnya akan hilang atau direndahkan kalau sampai meminta bantuan dari orang lain.
Kisah di atas memberi kita inspirasi untuk tetap terbuka terhadap rahmat Tuhan. Setiap saat Tuhan mencurahkan rahmatnya kepada kita. Tuhan senantiasa memberikan pertolongannya kepada manusia. Namun manusia ingin menyelesaikan persoalannya sendiri, tanpa bantuan Tuhan.
Semestinya kita sadari bahwa manusia itu makhluk yang terbatas. Tidak semua hal dapat kita kendalikan. Tidak segala hal bisa kita kontrol. Karena itu, kita membutuhkan bantuan dari Tuhan. Kita memohon kepadaNya memberi kita jalan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan hidup kita.
Memang, tidak mudah. Namun kita mesti yakin bahwa Tuhan yang mahapengasih dan penyayang itu membantu setiap persoalan yang kita hadapi. Tuhan bekerja secara tidak langsung. Tuhan bekerja melalui orang-orang yang ada di sekitar kita.
Untuk itu, kita mesti senantiasa membuka diri kepada kebaikan Tuhan. Tuhan tidak mungkin membiarkan ciptaanNya binasa. Tuhan selalu menawarkan kasih dan kebaikannya kepada manusia. Membuka diri berarti kita berserah diri kepadaNya. Kita membiarkan Tuhan menguasai diri kita dengan rahmatNya yang berlimpah.
Mari kita terus-menerus mengandalkan Tuhan dalam hidup kita. Dengan demikian, hidup ini menjadi kesempatan untuk memuliakan namaNya. Tuhan memberkati.