Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Renungan Harian Mengapa Beramal, Berdoa, dan Berpuasa?

Mengapa Beramal, Berdoa, dan Berpuasa?

0
Ilustrasi: Uskup Keuskupan Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus membagi paket sembako bantuan amal kasih kepada sejumlah warga penerima manfaat. (Samuel Bjp/Komsos Keuskupan Agung Pontianak)

KHOTBAH di Bukit (Matius 5-7) mengajak orang untuk memahami dan menghayati agama secara baru dan lebih mendalam. Hari ini, Yesus mengajarkan tentang cara yang tepat dalam memberi sedekah, berdoa, dan berpuasa (Matius 6:1-6.16-18).

Banyak agama mewajibkan para pengikutnya mempraktikkan tiga hal itu. Ada bermacam-macam motivasi di baliknya. Sebagian orang melakukannya untuk mendapat pujian dari manusia (Matius 6:2.5.16). Yesus menghubungkannya dengan sikap munafik.

Mengapa orang perlu menghindari sikap munafik?

  • Pertama, munafik itu suatu kepalsuan yang menipu. Yang lahiriah tidak merepresentasikan yang batiniah.
  • Kedua, sikap munafik tidak mendekatkan manusia kepada Tuhan. Itu hanya memuaskan diri sendiri (self-advertisement).

Yesus mengajak para murid-Nya beramal, berdoa, dan berpuasa secara tepat. Apa maksudnya?

  • Pertama, melakukan ketiganya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
  • Kedua, melakukannya untuk mencari upah dari Tuhan; bukan hanya sekadar pujian dari manusia. Upah dari Tuhan abadi; pujian manusia menguap dengan cepat.
  • Ketiga, Yesus mengajarkan agar orang melakukan hal-hal baik itu untuk memuliakan Tuhan (Matius 5:16). Beramal, berdoa, dan berpuasa memang tidak tersembunyi, tetapi tidak perlu dipamerkan. Orientasinya bukan keluar, tetapi ke dalam hati.

Berdoa berarti mendengarkan Tuhan, karena doa itu berawal dari Tuhan. Berpuasa itu seperti mempersiapkan landasan bagi Tuhan yang akan mendarat di hati kita. Yang terpenting itu batin yang bersih. Beramal itu bukan sekadar mengulurkan tangan kepada sesama, tetapi sekaligus membuka hati kepada yang menderita.

Ketika orang melakukan ketiganya hanya untuk pamer dan mencari pujian manusia, ada yang salah di sana.

  • Pertama, orang hanya melakukan separuh dari kewajibannya atau hanya yang lahiriah belaka.
  • Kedua, orang hanya memuji diri sendiri; bukan memuliakan Tuhan.

Orang hendaknya beramal, berdoa, dan berpuasa untuk memuliakan Tuhan. Memang, itulah alasan dan tujuan sejati beramal, berdoa, dan berpuasa.

Bagaimana selama ini kita melakukan ketiganya?

Rabu, 19 Juni 2024
HWDSF

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version