DALAM injil kemarin, Yesus bersabda bahwa Dia mengutus para murid-Nya seperti mengirim domba ke tengah serigala (Matius 10:16). Dia juga meyakinkan mereka bahwa Roh Bapa menyertai mereka (Matius 10:20). Mereka yang bertahan sampai akhir akan selamat (Matius 10:22).
Hari ini, Yesus berpesan agar para murid-Nya tidak takut (Matius 10:26). Apakah itu berarti bahwa mereka tidak akan menghadapi kesulitan?
Sama sekali tidak demikian. Sebaliknya, mereka menghadapi orang yang memusuhinya (Matius 10:26). Namun mereka tidak boleh takut.
“Janganlah kalian takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa” (Matius 10:28). Faktanya, banyak pengikut Yesus yang dibunuh.
Mengapa tidak boleh takut?
Pertama, karena mereka tidak akan melebihi gurunya dan tuannya (Matius 10:24). Siapakah guru dan tuan mereka? Yesus Kristus (Yohanes 13:13). Orang menganiaya dan membunuh-Nya. Itu berarti bahwa orang akan menganiaya dan membunuh para murid-Nya juga (Yohanes 15:18).
Karena Yesus telah lebih dulu mengalaminya dan menang (bangkit dari mati), mereka tidak perlu takut. Mereka tidak akan menderita melebihi gurunya. Inilah alasan utama para murid tidak perlu takut menghadapi risiko perutusan mereka.
Kedua, karena setiap pengikut Yesus itu berharga (Matius 10:29-30). “Sebab itu janganlah kalian takut, karena kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit” (Matius 10:31). Tuhan Allah pasti melindungi para murid Yesus dari kematian.
Burung pipit yang tidak menjadi utusan Tuhan saja Tuhan pelihara, apalagi murid-murid Yesus. Tuhan menghargai dan mencintai mereka. Karena itu, mereka tidak perlu takut.
Akhirnya, mereka tidak perlu takut selama mereka mengandalkan Tuhan Yesus. Dia mengutus Roh Kudus untuk menyertai mereka (Matius 28:20).
Berkat karya Roh Kudus para murid akan menjalankan tugas perutusannya dengan berhasil. Karena itu, mereka tidak perlu takut.
Sabtu, 13 Juli 2024
HWDSF