SEBELUM berpisah dari murid-murid-Nya, Yesus bersabda, “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.” (Yohanes 15:26-27).
Sabda tersebut meneguhkan para murid, karena Yesus tidak meninggalkan mereka sendirian. Dia akan datang kembali lewat Roh yang diutus-Nya untuk menyertai mereka.
Sabda itu juga menegaskan bahwa mereka mesti bersaksi tentang Yesus. Mengapa Roh Kebenaran dan para murid harus bersaksi? Kitab Suci menegaskan bahwa kesaksian dua pihak sah adanya (Ulangan 19:15;Yohanes 8:17).
Lebih dari itu, Sabda itu merupakan jaminan dan undangan dari Yesus agar mereka hidup dalam kekuatan Roh Kudus. Mereka tidak perlu takut menghadapi tantangan tatkala bersaksi. Bukan kekuatan mereka sendiri yang akan bertindak, melainkan Roh Kudus (Keluaran 4:12; Matius 10:19-20).
Seperti para murid Yesus, setiap orang Kristen dipanggil untuk menjadi saksi Kristus dan Kerajaan-Nya. Namun, belum semua orang Kristen siap dan berani melakukannya. Mengapa? Berikut ini sebagian alasannya.
Pertama, mereka tidak mengerti atau kurang yakin tentang apa yang harus dikatakan. Kedua, mereka khawatir disebut munafik, karena hidupnya sendiri belum selaras dengan ajaran Yesus. Ketiga, ada yang takut kehilangan jabatan dan pekerjaannya.
Semua alasan itu masuk akal dan manusiawi. Namun, orang perlu ingat akan sabda Yesus hari ini bahwa yang terutama memberikan kesaksian adalah Roh Kebenaran. Mereka mesti mengambil bagian di dalamnya. Santo Paulus menjadi salah satu contoh nyata tentang kesaksian itu (Kisah Rasul 16:11-15).
Roh Kudus memang berkarya. Namun orang-orang Kristen (Gereja) mesti melakukan tugasnya, karena diperlukan dua saksi yang sah. Apakah kita telah dan siap menjadi saksi-saksi Yesus dalam hidup kita?
Senin, 6 Mei 2024
HWDSF
